Kota Bitung adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara. Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan. Kota Bitung terletak di timur laut Tanah Minahasa. Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki gunung Duasudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh. Banyak penduduk Kota Bitung yang berasal dari suku Sangir, sehingga kebudayaan yang ada di Bitung tidak terlepas dari kebudayaan yang ada di wilayah Nusa Utara tersebut. Kota Bitung merupakan kota industri, khususnya industri perikanan. Menurut cerita sejarah, nama Bitung diambil dari nama sebuah pohon yang banyak tumbuh di daerah utara Jazirah Pulau Sulawesi. Penduduk yang pertama yang memberikan nama Bitung adalah Dotu Hermanus Sompotan yang dalam bahasa daerah disebut dengan Tundu'an atau pemimpin. Dotu Hermanus Sompotan tidak sendirian tetapi pada saat itu dia datang bersama dengan Dotu Rotti, Dotu Wullur, Dotu Ganda, Dotu Katuuk, Dotu Lengkong. Pengertian kata Dotu adalah orang yang dituakan atau juga bisa disebut sebagai gelar kepemimpinan pada saat itu, sama seperti penggunaan kata Datuk bagi orang-orang yang ada di Sumatera. Mereka semua dikenal dengan sebutan 6 Dotu Tumani Bitung, mereka membuka serta menggarap daerah tersebut agar menjadi daerah yang layak untuk ditempati, mereka semua berasal dari Suku Minahasa, etnis Tonsea.
Daerah pantai yang baru ini ternyata banyak menarik minat orang untuk datang dan tinggal menetap sehingga lama kelamaan penduduk Bitung mulai bertambah. Sebelum menjadi kota, Bitung hanyalah sebuah desa yang dipimpin oleh Arklaus Sompotan sebagai Hukum Tua (Lurah) pertama desa Bitung dan memimpin selama kurang lebih 25 tahun, yang pada saat itu Desa Bitung adalah termasuk dalam Kecamatan Kauditan.
Dari Sekitar tahun 1940-an, para pengusaha perikanan yang mengusahakan Laut Sulawesi tertarik dengan keberadaan Bitung dibandingkan Kema (di wilayah Kabupaten Minahasa Utara sekarang) yang dulunya merupakan pelabuhan perdagangan, karena menurut pandangan mereka Bitung lebih strategis dan bisa dijadikan pelabuhan pengganti Kema.
Seiring dengan perkembangan Bitung sebagai suatu kawasan yang strategis serta jumlah penduduk yang semakin bertambah dengan pesatnya maka Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1975 tanggal 10 April 1975 Bitung diresmikan sebagai Kota Administratif pertama di IndonesiaPotensi pariwisata Pulau Lembeh di Kota Bitung ternyata menarik perhatian kalangan masyarakat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara. Pemerintah merencanakan membangun jembatan diatas pelabuhan samudera yang memisahkan Kota Bitung dan Pulau Lembeh itu.Pulau Lembeh adalah sebuah pulau yang secara administratif berada dalam wilayah otonom kota Bitung yang merupakan salah satu kota di Provinsi Sulawesi Utara. Di sepanjang perairan Selat Lembeh terdapat pulau-pulau kecil tak berpenghuni dengan struktur batuan kapur yang rapuh dan terangkat ke atas permukaan. Keseluruhan bentuk morfologi daratan yang membentang di sepanjang kedua sisi Selat Lembeh ini membentuk panorama alam yang berkesan dramatis.Untuk menuju selat Lembeh, terlebih dahulu harus menempuh jalan darat sepanjang ± 45 kilometer dari kota Manado ke kota Bitung. Dalam menempuh perjalanan dari Manado ke Bitung, sarana angkutan umum yang digunakan antara lain adalah bus double ankle berukuran 3/4 ataupun taxi dari Manado ke Bitung. Sesampai di Bitung, perjalanan dilanjutkan dengan penyeberangan laut dengan menggunakan kapal motor ± 15 menit dari pelabuhan laut Bitung. Penyeberangan ini relatif sangat aman karena laut terhalang oleh pulau Lembeh sehingga permukaan air relatif cukup tenang.
Selat Lembeh atau biasa disebut Lembeh Strait merupakan tempat wisata favorit bagi para penggemar wisata bawah laut. Berbagai flora dan fauna seperti terumbu karang beraneka warna dan fauna laut yang mempesona pasti mengundang decak kagum bagi setiap orang yang melihatnya. Untuk informasi Anda, Perairan Selat Lembeh termasuk dalam wilayah Kecamatan Bitung Selatan, Kotamadya Bitung, Propinsi Sulawesi Utara. Perairan yang mempesona ini terkenal dengan keanekaragaman invertebrata terutama dari kelompok Echinodermata.
Disamping keindahan akan flora dan fauna bawah laut, pulau lembeh juga punya keindahan panaroma alamnya. Pulau yang terbentuk dari bebatuan kapur tersebut dibungkus indah oleh hijaunya dedaunan pohon kelapa. Tidak berlebihan sekiranya pulau ini disebut pulau sejuta nyiur. Pesona keindahan alam di bumi nyiur melambai tak bisa dipungkiri lagi, tersohor sampai ke mancanegara. Tidak heran daerah ini ditetapkan sebagai satu dari tempat tujuan utama wisata di Nusantara.
Satu keindahan yang makin menyempurnakan Sulawesi Utara sebagai daerah yang memesona bagi wisatawan asing maupun lokal yang datang berkunjung adalah keindahan Pulau Lembeh di Kota Bitung Sulawesi Utara (Sulut), pesona itu diberi nama Bastianos Diving Resort.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar