Rabu, 25 Mei 2011

Jelaskan nilai - nilai pada karya sastra ?

Dalam sebuah karya sastra pasti terkandung nilai-nilai kehidupan yang berlaku pada masyarakat di mana karya sastra tersebut diciptakan. Nilai-nilai tersebut menggambarkan norma, tradisi, aturan, dan kepercayaan yang dianut/dilakukan pada suatu masyarakat. Nilai-nilai tersebut antara lain :Nilai moral ,Nilai sosial, Nilai budaya/tradisi , Nilai religi/agama .Nilai moral : Nilai yang berkaitan dengan akhlak atau budi pekerti (baik dan buruk).Misalnya :Berbakti kepada orang tua,Jujur,Sabar Ikhlas, dll. Nilai sosial : Nilai-nilai yang terkait dengan norma/aturan dalam kehidupan bermasyarakat dan berhubungan dengan orang lain Contoh :Saling memberi Tenggang rasa , Saling menghormati pendapat orang lain. Nilai Budaya / tradisi : Nilai-nilai yang terkait dengan kebiasaan/ tradisi yang berlaku dalam masyarakat.
Contoh : Adat istiadat , perkawinan, kematian, dll.Cara berpakaian , Kesenian , Upacara adat, dll. Nilai Religi/Agama : Nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan beragama.
Contoh : Cara beribadah kepada Tuhan , Sistem kepercayaan/agama, dll.

Arti Kehidupan

Kehidupan memang serba misteri.Sehingga tak banyak orang yang tahu tentang arti sebuah kehidupan. Hidup adalah sebuah sandiwara yang mana kita adalah hanya sebuah wayang yang digerakkan oleh sang dalang, terserah dalang mau memerankan kita seperti apa.Hidup itu sebuah skenario yang telah ditakdirkan buat kita.sejak kita lahir dari alam rahim ke alam dunia ini. kita bisa hidup karena ada yang menggerakkan, karena ada pinjaman dan titipan segala sifat dan perbuatan sang maha hidup.tanpa dia kita tidak berdaya sedikitpun.Hidup memang untuk sebuah kematian.kematian yang membawa kita pada kekekalan.kematian yang membuat kita tahu untuk apa kita hidup.Renungkanlah mudah-mudahan dengan perenungan dan niat yang tulus dapat membawa kebaikan. Masing-masing orang memiliki tujuan hidup sendiri-sendiri yang menjadi cita-citanya, dan untuk menggapai tujuan itu berbagai cara dilakukan untuk mewujudkannya.Makna kehidupan tidak berangkat dari sebuah mimpi atau hasil imajinasi, tetapi dari problem-problem nyata, pengalaman yang secara nyata dihadapinya sendiri dan oleh seluruh umat manusia. Kenyataan-kenyataan itu dicerna dan ditemukan jawabannya, Visi dasar yang dibangun dari pencarian ini adalah menemukan makna terdalam dari kehidupan itu sendiri, dimana sebenarnya kenyataan-kenyatan itu tidak saling terpisah dan berdiri sendiri, Kenyataan-kenyataan itu, kendatipun memiliki keunikannya masing-masing, sebenarnya memiliki satu kesatuan yang utuh dan tak terpisahkan.Kenyataan-kenyataan itu menjulur bagai akar serabut dari satu pohon yang sama, menemukan mana sumber akar-akar itu berasal, kenyataan-kenyataan itu menyembul ke permukaan pengalaman, oleh karena itu anda harus terlibat dan melibatkan diri agar menyatu di dalam kenyataan-kenyataan itu, menyatu dengan kenyataan hidup berarti sadar bahwa kenyataan-kenyataan itu menjadi bagian dari kehidupan manusia itu sendiri.Dengan demikian kenyataan hidup yang dicerna sedemikian mendalamnya, menunjukkan bahwa manusia sejatinya bukanlah pribadi yang harus melarikan diri dari kenyataan, melainkan justru terlibat di dalamnya secara mendalam, Dalam keterlibatan yang mendalam dengan kenyataan-kenyataan itulah, menuntut anda untuk tidak hanya merasa, tetapi juga berpikir, membongkar, merancang dan mencipta serta menemukan apa yang sesungguhnya menjadi makna dan dasar kehidupan manusia.Kehidupan manusia sebagai sebuah pencarian tanpa henti, Pencarian yang diupayakan secara terus-menerus, melibatkan seluruh kemampuan anda sebagai manusia, dengan segenap jiwa dan raga, akal dan perasaan, Pencarian mengandalkan adanya perjuangan, karena makna atau arti kehidupan itu, tidak dijumpai, tanpa diusahakan dan diperjuangkan, walaupun apa yang dicari sesungguhnya ada dalam pengalaman hidup anda setiap hari.Kehidupan itu bersifat tinggi, jauh dan luas, dengan demikian ia mesti dikejar dan dijumpai, tapi serentak itu pula ia dekat, intim dan menyatu dengan manusia, sehingga kehadirannya tidak disadari, manusia dituntut untuk membuka kerudung bercadar yang menyelubunginya, artinya setiap kenyataan yang dialami manusia dihadapi dengan sungguh, dibedah dan dimaknai, hingga akhirnya menemukan eksistensi anda sebagai manusia.Eksistensi yang diyakini dan dipahami bukanlah suatu struktur definitif dan apriori sebagai mana dipahami oleh orang-orang yang pasrah pada nasib, manusia bebas merefleksikan situasi yang ada sekarang dari sudut padang sejarah dan menyadari sebagai pelaku sejarah yang mempunyai dimensi sosial dan spiritual, menyadari diri sebagai pelaku sejarah berarti manusia sepenuhnya terlibat dalam sejarah itu sendiri.

Cinta Hikmah Menikmati Hujanan (Hikmah) Kehidupan

Jika cinta, pada semua jenisnya, adalah kesadaran, adalah perasaan, adalah tindakan, maka cinta pada akhirnya adalah kemampuan yang terintegrasi dalam seluruh aspek kepribadian kita.

Kemampuan seseorang untuk mencintai adalah gambaran paling utuh dari seluruh kapasitas kepribadiannya. Hanya orang-orang dengan kepribadian kuat dan kapasitas besar yang mampu mencintai. Orang-orang lemah, yang setiap saat bisa kita saksikan di sekitar kita, tidak akan pernah mencintai. Bahkan untuk mencintai diri mereka sekalipun. Takdir mereka adalah menantikan cinta dan kasih sayang orang-orang kuat.

Orang-orang kuat mencintai dengan segenap kesadarannya. Maka mereka terus-menerus memproduksi kebajikan demi kebajikan. Sementara orang-orang lemah bahkan tidak memiliki kesadaran untuk mencintai. Maka mereka terus-menerus mengkonsumsi kebajikan orang-orang kuat. Itu sebabnya orang-orang kuat dalam masyarakat selalu merupakan faktor kohesi yang merekatkan masyarakat.

Mereka merekatkan masyarakat dengan cinta dan kebajikan mereka. Makna inilah yang ditebarkan oleh Rasulullah saw begitu beliau tiba di Madinah dan memulai kerja membangun negara baru itu: “Wahai sekalian manusia, tebarkan salam, berikan makan, bangun sholat malam saat orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan penuh damai”.

Ini merupakan penjelasan bagi keterangan selanjutnya. Bahwa untuk bisa mencintai, bahwa untuk menjadi pencinta sejati, kita harus mengembangkan kapasitas dan kepribadian kita. Cinta adalah pelajaran tentang bagaimana mengubah kepribadian kita untuk menjadi lebih baik secara berkesinambungan, pelajaran tentang bagaimana menjadi manusia yang produktif untuk bisa memberi, pelajaran tentang bagaimana menjadi orang kuat yang penyayang, pelajaran tentang bagaimana melimpahruahkan kebajikan abadi bagi penumbuhan kehidupan orang-orang di sekitar kita yang kadang berujung tanpa sedikitpun rasa terima kasih, atau bahkan penolakan.

Ini bukan pelajaran tentang teknik atau keterampilan mencintai seperti ketika belajar tentang tehnik berkomunikasi dengan orang lain, atau bagaimana merebut hati seseorang untuk suatu hubungan cinta asmara. Bukan. Sama sekali bukan tentang itu.

Ini adalah pelajaran tentang bagaimana membangun kembali dasar-dasar kepribadian yang kokoh dan tangguh, yang memungkinkan kita mencintai secara sadar, bertanggungjawab dan bertindak produktif untuk membuktikan cinta itu dalam kenyataan. Dan dengan begitu cinta bukan saja berefek pada perbaikan berkesinambungan terhadap hubungan-hubungan kemanusiaan kita, tapi juga terutama pada perbaikan kehidupan kita seluruhnya secara berkesinambungan.

Dan ini mungkin dan terbuka. Semua kita bisa mempelajarinya. Alasannya sangat sederhana. Rasulullah saw bersabda: “Ilmu diperoleh dengan belajar. Kesabaran diperoleh dengan belajar menjadi sabar. Kesantunan diperoleh dengan belajar menjadi santun.”

Ini menjelaskan bahwa di samping karakter-karakter bawaan yang melekat dalam diri kita sebagai warisan genetik, semua karakter lain bisa kita peroleh dengan mempelajari dan mengimplementasikannya dalam kehidupan kita.

Begitu juga cinta. Begitu juga cinta. Semua kita bisa mencintai. Semua kita mungkin menjadi pencinta sejati. Asal kita mau belajar bagaimana mencintai.

Jelaskan hikmah cinta dalam kehidupan manusia?

Tuhan menciptakan manusia berlawan jenis laki - laki dan Wanita , untuk saling mengisi dan timbul rasa sayang antara satu dengan yang lain . Dalam kehidupan manusia ada pahit , manis dan asam kehidupan ini . Begitu juga dengan cinta dalam kehidupan manusia, cinta adalah sebuah proses dimana laki - laki dan wanita memiliki rasa sayang kepada lawan jenisnya , sehinnga nantinya akan tumbuh benih - benih cinta . Cinta dalam kehidupan manusia sering mengalami permasalahn yang sangat rumit sehingga membuat sepasang kekasih tadi terputus untuk menjalin sebuah hubungan yang sangat abadi karena kurangnya rasa kepercayaan antara satu dengan yang lain . Hikmah cinta dalam kehidupan manusia sering diartikan bahwa dalam menjalin sebuah hubungan harus dilandaskan dengan rasa cinta , kepercayaan , serta rasa sayang antara satu denga yg lain . Saya ingin menjelaskan bahwa hikmah cinta dalam kehidupan manusia baik itu : berbangsa , bermasyarakat dan bernegara adalah kita saling bergotong royong dalam membangun kehidupan manusia yang abadi , saling menghargai serta saling menyayangi antar satu dengan yang lain sebagai ikatan persaudaraan ( berdasarkan asas persatuan dan kesatuan ) . Namun hikmah cinta sering disalahgunakan di dalam kehidupan manusia : timbul rasa iri dan dengki , perkelahian , serta nantinya akan menjadi misuh . Hal ini sering sekali saya jumpai di dalam kehidupan bermasyarakat saya sehari - hari . Berarti perbuatan - perbuatan tadi tidak di laksanakan dengan hikmah cinta...
Saya berharap di kalangan mahasiswa , ataupun kita sebagai bangsa Indonesia memiliki rasa cinta terhadap sesama kita yang saling membutuhkan sehingga nantinya kita akan menjadi sebuah saudara yang rukun dan saling menyayangi antara satu dengan yang lain .

Kamis, 12 Mei 2011

Mengapa manusia menciptakan keindahan ?

Kata keindahan berasal dan kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, wama, dan sebaginya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu timan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasamya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Keindahan juga bersifat universal. artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentukitu keindahan dapat berkomunikasi, Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.

Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”, Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beutiful” dalarn bahasa Perancis “beau”, sedang ltalia dan spanyol “bello” berasal dari kata latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek sehingga ditulis “bellum Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan.

Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.