Senin, 21 November 2011

PULAU BITUNG

Kota Bitung adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara. Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan. Kota Bitung terletak di timur laut Tanah Minahasa. Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki gunung Duasudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh. Banyak penduduk Kota Bitung yang berasal dari suku Sangir, sehingga kebudayaan yang ada di Bitung tidak terlepas dari kebudayaan yang ada di wilayah Nusa Utara tersebut. Kota Bitung merupakan kota industri, khususnya industri perikanan. Menurut cerita sejarah, nama Bitung diambil dari nama sebuah pohon yang banyak tumbuh di daerah utara Jazirah Pulau Sulawesi. Penduduk yang pertama yang memberikan nama Bitung adalah Dotu Hermanus Sompotan yang dalam bahasa daerah disebut dengan Tundu'an atau pemimpin. Dotu Hermanus Sompotan tidak sendirian tetapi pada saat itu dia datang bersama dengan Dotu Rotti, Dotu Wullur, Dotu Ganda, Dotu Katuuk, Dotu Lengkong. Pengertian kata Dotu adalah orang yang dituakan atau juga bisa disebut sebagai gelar kepemimpinan pada saat itu, sama seperti penggunaan kata Datuk bagi orang-orang yang ada di Sumatera. Mereka semua dikenal dengan sebutan 6 Dotu Tumani Bitung, mereka membuka serta menggarap daerah tersebut agar menjadi daerah yang layak untuk ditempati, mereka semua berasal dari Suku Minahasa, etnis Tonsea.

Daerah pantai yang baru ini ternyata banyak menarik minat orang untuk datang dan tinggal menetap sehingga lama kelamaan penduduk Bitung mulai bertambah. Sebelum menjadi kota, Bitung hanyalah sebuah desa yang dipimpin oleh Arklaus Sompotan sebagai Hukum Tua (Lurah) pertama desa Bitung dan memimpin selama kurang lebih 25 tahun, yang pada saat itu Desa Bitung adalah termasuk dalam Kecamatan Kauditan.

Dari Sekitar tahun 1940-an, para pengusaha perikanan yang mengusahakan Laut Sulawesi tertarik dengan keberadaan Bitung dibandingkan Kema (di wilayah Kabupaten Minahasa Utara sekarang) yang dulunya merupakan pelabuhan perdagangan, karena menurut pandangan mereka Bitung lebih strategis dan bisa dijadikan pelabuhan pengganti Kema.

Seiring dengan perkembangan Bitung sebagai suatu kawasan yang strategis serta jumlah penduduk yang semakin bertambah dengan pesatnya maka Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1975 tanggal 10 April 1975 Bitung diresmikan sebagai Kota Administratif pertama di IndonesiaPotensi pariwisata Pulau Lembeh di Kota Bitung ternyata menarik perhatian kalangan masyarakat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara. Pemerintah merencanakan membangun jembatan diatas pelabuhan samudera yang memisahkan Kota Bitung dan Pulau Lembeh itu.Pulau Lembeh adalah sebuah pulau yang secara administratif berada dalam wilayah otonom kota Bitung yang merupakan salah satu kota di Provinsi Sulawesi Utara. Di sepanjang perairan Selat Lembeh terdapat pulau-pulau kecil tak berpenghuni dengan struktur batuan kapur yang rapuh dan terangkat ke atas permukaan. Keseluruhan bentuk morfologi daratan yang membentang di sepanjang kedua sisi Selat Lembeh ini membentuk panorama alam yang berkesan dramatis.Untuk menuju selat Lembeh, terlebih dahulu harus menempuh jalan darat sepanjang ± 45 kilometer dari kota Manado ke kota Bitung. Dalam menempuh perjalanan dari Manado ke Bitung, sarana angkutan umum yang digunakan antara lain adalah bus double ankle berukuran 3/4 ataupun taxi dari Manado ke Bitung. Sesampai di Bitung, perjalanan dilanjutkan dengan penyeberangan laut dengan menggunakan kapal motor ± 15 menit dari pelabuhan laut Bitung. Penyeberangan ini relatif sangat aman karena laut terhalang oleh pulau Lembeh sehingga permukaan air relatif cukup tenang.

Selat Lembeh atau biasa disebut Lembeh Strait merupakan tempat wisata favorit bagi para penggemar wisata bawah laut. Berbagai flora dan fauna seperti terumbu karang beraneka warna dan fauna laut yang mempesona pasti mengundang decak kagum bagi setiap orang yang melihatnya. Untuk informasi Anda, Perairan Selat Lembeh termasuk dalam wilayah Kecamatan Bitung Selatan, Kotamadya Bitung, Propinsi Sulawesi Utara. Perairan yang mempesona ini terkenal dengan keanekaragaman invertebrata terutama dari kelompok Echinodermata.

Disamping keindahan akan flora dan fauna bawah laut, pulau lembeh juga punya keindahan panaroma alamnya. Pulau yang terbentuk dari bebatuan kapur tersebut dibungkus indah oleh hijaunya dedaunan pohon kelapa. Tidak berlebihan sekiranya pulau ini disebut pulau sejuta nyiur. Pesona keindahan alam di bumi nyiur melambai tak bisa dipungkiri lagi, tersohor sampai ke mancanegara. Tidak heran daerah ini ditetapkan sebagai satu dari tempat tujuan utama wisata di Nusantara.

Satu keindahan yang makin menyempurnakan Sulawesi Utara sebagai daerah yang memesona bagi wisatawan asing maupun lokal yang datang berkunjung adalah keindahan Pulau Lembeh di Kota Bitung Sulawesi Utara (Sulut), pesona itu diberi nama Bastianos Diving Resort.

BANDA NEIRA

Banda Neira adalah gugusan pulau-pulau kecil yang terletak disebelah Tenggara pulau Ambon propinsi Maluku dan termasuk dalam wilayah kabupaten Maluku Tengah.
Di Indonesia ada tiga daerah yang menggunakan nama Banda didepan nama daerah tersebut, seperti Banda Aceh di ujung utara Sumatera, Banda Neira di Maluku Tengah dan Banda Eli di Maluku Tenggara. Namun yang paling terkenal dengan sebutan nama “Banda”, hanyalah Banda Neira.

Banda Neira adalah kota tua yang penuh kenangan dan bagian dari sejarah dunia internasional yang tidak terlupakan. Neira adalah ibu kota kecamatan Banda, kota yang telah berumur lima abad, sebuah kota tua yang menyimpan misteri suka dan duka bagi semua penduduknya, kota yang oleh sejarawan asing disebut sebagai “een klein Europeesche Stad in Zuid-Oost Azie atau group dari kota-kota eropa yang dimiliki Asia Tenggara.

Buah pala sebagai komoditi utama kepulauan Banda, adalah legenda yang menyimpan rakhmat sekaligus petaka bagi orang Banda. Dalam perekonomian Dunia pada abad ke-15 sampai dengan awal abad ke-19 yang mengkonsentrasikan pada perdagangan rempah-rempah, ternyata buah pala telah mengangkat nama Banda sebagai kota internasional, sekaligus juga membawa orang Banda dalam petaka yang berkepanjangan. Semua penderitaan orang Banda pada saat itu berpangkal pada buah pala. Rakyat Banda menjadi korban-korban tak berdaya dalam tangan besi imperialis Belanda. Puluhan Ribu rakyat Banda dibantai oleh Jan Pieterszoon Coen dan pasukannya dalam aksi perampasan terhadap hak-hak rakyat Banda ketika itu. Tanpa Belanda sadari, sesungguhnya Coen telah menoreh sejarah negerinya dengan darah rakyat Banda yang tak berdaya itu. Pertanyaan kritis dari tulisan ini adalah apakah setelah Indonesia Merdeka, buah pala masih tetap menjadi petaka bagi orang Banda ?. Sulit bagi orang Banda untuk menjawabnya karena mereka tidak diberi otoritas untuk itu. Otoritas perkebunan pala di Banda ada ditangan Pemda Provinsi Maluku, karena mereka memiliki klaim sebagai pewaris perkebunan pala di Banda Neira. Oleh karena itu menjadi wajarlah jika pertanyaan diatas dijawab oleh Pemda Provinsi Maluku melalui Sail Banda yang bergengsi itu.

Pembantaian terhadap puluhan ribu rakyat Banda bersama 44 tokohnya tidak pernah terlupakan dalam benak semua anak negeri Banda dari generasi ke generasi, dan untuk mengingat tragedi kemanusiaan itu, tempat terjadinya The killing field tersebut, orang Banda membangun sebuah monument yang dikenal sebagai monument “Parigi Rantai”. Baik parigi rantai maupun benteng-benteng pertahanan Belanda yang tersebar di hampir seluruh kepulauan Banda serta rumah-rumah mewah peninggalan Belanda dan Inggris, bukan saja menjadi objek wisata yang menarik, tapi juga menjadi symbol penderitaan rakyat Banda selama ratusan tahun. Apakah penderitaan nenek moyangnya selama ratusan tahun itu juga harus diwariskan kepada anak cucu Banda dewasa ini?. Orang Banda hanya bisa menjawab, semoga anggaran Sail banda yang ratusan milyard itu dapat menjadi investasi jangka panjang bagi masa depan Banda dan masa depan rakyat Maluku, sehingga petaka buah pala berubah menjadi rakhmat melalui event internasional “Sail Banda 2010”.

Kalau saat ini, wilayah Timur Tengah menjadi rebut-rebutan negara-negara Barat karena kandungan minyak diperut buminya, maka pada sekitar akhir tahun 1500-an sampai dengan akhir tahun 1800-an, Banda Neira menjadi tempat rebut-rebutan bangsa Barat karena buah palanya. Berabad-abad bangsa Portugis, Belanda dan Inggris, secara bergantian atau bersama-sama menguasai Banda Neira, sampai pada akhirnya Jepang datang untuk menghancurkan semua apa yang ada di kota ini, kota yang memiliki bentuk sebagai een klein Europeesche Stad in Zuid-Oost Azie itu.Orang Banda bukan saja indah perangainya, tetapi panorama alamnya juga memberikan ketenangan bagi siapa saja yang berkunjung ke sana. Seorang pakar kelautan dan arkeologi bawah laut berkebangsaan Prancis Jacques Causteau, mengatakan bahwa melihat Banda Neira seperti menemukan Surga baru, seakan berada di Surga Lapisan Ketujuh. Bagaimana tidak? Kepulauan Banda yang dalam peta Indonesia tergambar seperti “taburan beras hitam” disebelah Tenggara pulau Ambon itu, terdiri dari sepuluh pulai kecil dan besar, yang teramat indah, yang tumbuh diatas hamparan permadani Taman Laut Banda yang paling indah di dunia.Orang Banda bukan saja indah perangainya, tetapi panorama alamnya juga memberikan ketenangan bagi siapa saja yang berkunjung ke sana. Seorang pakar kelautan dan arkeologi bawah laut berkebangsaan Prancis Jacques Causteau, mengatakan bahwa melihat Banda Neira seperti menemukan Surga baru, seakan berada di Surga Lapisan Ketujuh. Bagaimana tidak? Kepulauan Banda yang dalam peta Indonesia tergambar seperti “taburan beras hitam” disebelah Tenggara pulau Ambon itu, terdiri dari sepuluh pulai kecil dan besar, yang teramat indah, yang tumbuh diatas hamparan permadani Taman Laut Banda yang paling indah di dunia.Sangat indah, sehingga Banda Neira menjadi impian pencinta laut dari berbagai penjuru dunia. Bahkan penjelajah Portugis Francisco Serrau dalam buku harian kapalnya menulis. “Kami berlayar dari Malaka pada 11 November 1511 pada musim bertiupnya angin Barat. Sewaktu meninggalkan Malaka kami tidak banyak membawa bekal karena perang dengan Sultan Melayu masih berlangsung. Ternyata dalam pelayaran dua bulan lebih itu bekal yang kami bawa habis. Untuk mempertahankan hidup terpaksa segala yang ada di kapal dijadikan makanan, termasuk kecoa, tikus kapal dan keju busuk. Setelah dua bulan berlayar, pada pertengahan Januari 1512, tibalah kami di kepulauan Banda Neira yang begitu indah. Begitu banyak petualang Barat berupaya menemukan kepulauan yang bagaikan surga di dunia ini, yang kaya dengan pala, namun kami yang berjasa sukses menemukannya”. *). Banda Neira atau Banda Naira adalah salah satu pulau di Kepulauan Banda, dan merupakan pusat administratif Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Secara administratif, Banda Neira terbagi dalam 6 desa, yakni Dwiwarna, Kampung Baru, Merdeka, Nusantara, Rajawali, dan Tanah Rata.

Topografi pulau ini cenderung datar, sehingga memungkinkan didirikannya kota kecil. Pulau Banda Neira memiliki kantor pemerintahan, toko, dermaga, dan bandara. Penduduk pulau ini berjumlah 14.000.

Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli dunia, karena Kep. Banda adalah satu-satunya sumber rempah-rempah yang bernilai tinggi itu hingga pertengahan abad ke-19. Kota modernnya didirikan oleh anggota VOC, yang membantai penduduk Banda untuk mendapatkan palanya pada tahun 1621 dan membawa yang tersisa ke Batavia (kini Jakarta) untuk dijadikan budak. Pulau kecil ini pernah menjadi tujuan para pelaut Asia dan Eropa. Saat itu rempah-rempah sama berharganya dengan emas. Benteng-benteng kuno, pelabuhan dan rumah tua bergaya kolonial, menjadi saksi bisu bahwa pulau kecil di Maluku Tengah ini pernah jadi pusat perekonomian dunia. Inilah Banda Naira, secuil surga kecil di Timur Indonesia.

Banda Neira tidak besar. Bisa dijelajahi dengan berjalan kaki selama 3 jam. Jalan aspal menghubungkan seluruh Pulau. Kendaraan roda empat bisa dihitung dengan jari. Selain kendaraan dinas milik pemerintah dan polisi, tidak ada warga yang memiliki mobil.Pulau kecil ini juga menyimpan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh pergerakan seperti Muhammad Hatta dan Sjahrir pernah diasingkan di Banda Naira. Rumah bekas peninggalan mereka pun masih terpelihara dan dijadikan museum. Siapa saja bisa belajar sejarah di sini.Untuk mencapai Banda Naira, ada kapal feri yang berangkat setiap dua minggu sekali dari pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Selain itu bisa juga dicapai lewat Ambon dengan kapal cepat. Kini ada penerbangan yang melayani rute Ambon-Banda Naira, satu minggu sekali.
Saat Sail Banda 2010, pulau kecil ini kembali menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dari seluruh dunia. Namun kini tidak ada meriam yang mengarah ke pantai. Atau persaingan menguasai rempah-rempah di Maluku. Hanya tersisa jabat tangan dan senyum persaudaraan dari seluruh dunia di Banda Naira.

Selasa, 15 November 2011

KONFLIK ORGANISASI

Konflik organisasi secara umum ada dua macam. Pertama konflik eksternal, yakni bekaitan dengan hubungan organisasi dan lingkunganya. Kedua adalah konflik internal, yakni permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam organisasi. Beberapa ahli organisasi berpendapat bahwa konflik internal meliputi konflik yang terjadi di dalam diri individu, konflik antar individu yang dipimpin, konflik antara individu yang dipimpin dan organisasi, konflik antara pemimpin dan yang dipimpin, serta konflik antara pemimpin dengan organisasi (Winardi, 2007). Porsi terbesar yang dapat memicu potensi rapuhnya organisasi adalah konflik yang melibatkan pimpinan di dalamnya. Ini adalah sesuatu yang lumrah mengingat pemimpin adalah tonggak ujung organisasi. Pemimpin yang mempunyai tanggung jawab menjaga keluwesan organisasi dalam menghadapi konflik. Pandangan ahli organisasi pada zaman dulu menganggap bahwa konflik adalah ancaman yang mengandung resiko. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan, manajemen konflik menjadi wacana baru. Salah satu contoh riil berkaitan dengan konflik internal adalah konflik antar golongan yang menimpa umat muslim akhir-akhir ini. Konflik merupakan dampak dari kepentingan, baik kepentingan individu yang dipimpin maupun pemimpin. Disadari atau tidak, ketika bergabung dalam sebuah organisasi, setiap individu mempunyai kepentingan tertentu yang ingin dicapai pada saat bergabung dengan organisasi. Disamping bahwa ada kepentingan organisasi, yakni visi, yang harus sejalan dan selaras dengan pemikiran individu yang bergabung dengan organisasi. Kepentingan merupakan salah satu faktor dominan yang menjadi akar pemicu konflik. Misalnya dalam sebuah organisasi kampus, setiap individu yang bergabung mempunyai angan-angan tertentu yang ingin diraihnya. Dan ketika angan-angan dan harapan tersebut perlahan-lahan hilang, maka individu yang bersangkutan akan surut semangatnya di organisasi itu. Konflik juga bersinggungan dengan peran. Peran yang dijalani setiap individu (baik pemimpin maupun yang dipimpin) bisa saja bertentangan dengan keinginan pribadi yang bersangkutan. Contoh - contoh konflik
; * Konflik Vietnam berubah menjadi perang.
* Konflik Timur Tengah merupakan contoh konflik yang tidak terkontrol, sehingga timbul kekerasan. hal ini dapat dilihat dalam konflik Israel dan Palestina.
* Konflik Katolik-Protestan di Irlandia Utara memberikan contoh konflik bersejarah lainnya.
* Banyak konflik yang terjadi karena perbedaan ras dan etnis. Ini termasuk konflik Bosnia-Kroasia (lihat Kosovo), konflik di Rwanda, dan konflik di Kazakhstan.
Faktor – faktor Penyebab Konflik

- Perbedaan Antarindividu

Yang dimaksud adalah setiap manusia memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh : Si A merasa demi suasana belajar kondusif kondisi di kelas haruslah tenang sementara Si B berpendapat belajar sambil bernyanyi adalah sesuatu yang menyenangkan dan membantu, hal seperti itu akan menimbulkan rasa amarah dan berlanjut ke kebencian dan akhirnya akan timbul rasa untuk saling menghancurkan.

- Perbedaan Kebudayaan

Yang dimaksud adalah kepribadian seseorang sedikit banyak dibentuk oleh kelompoknya. Sebagai contoh seorang anak yang di besarkan di daerah yang menjunjung tinggi rasa kesopanan ketika bertemu dan berbincang dengan orang lain. Dan sebaliknya seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan masyarakat yang tidak memperdulikan dan menjunjung nilai kesopanan ketika bertemu orang lain cenderung lebih mengabaikannya .

- Perbedaan Kepentingan

Yang dimaksud adalah perbedaan antarindividu maupun kelompok merupakan faktor lain penyebab konflik atau pertentangan. Sebagai contoh hubungan antara pemerintah daerah ( PEMDA ) dan pengusaha tertentu. Pejabat PEMDA memanfaatkan hal tersebut digunakan sebagai untuk menambah kekeyann sendiri sedangkan si pengusaha menganggap hubungan tersebut sebagai proyek yang dapat menguntungkan dirinya.

- Perubahan Sosial

Yang dimaksud adalah sekelompok manusia yang terus berubah seiring dengan perkembangan kebutuhan dan pengetahuannya. Sebagai contoh konflik antar kaum muda dengan kaum tua, biasanya kaum muda cenderung ingin merombak pola perilaku atau tradisi masyarakatnya, sedangkan kaum tua tetap ingin mempertahankan pola perilaku dan tradisi leluhurnya.





Dampak Akibat dari Konflik

- Dampak Positif

1. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas / masih belum tuntas di telaah
2. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
3. Menjadi jalan untuk mengurangi ketegangan antarindividu dan kelompok
4. Mengurangi / menekan pertentangan yang terjadi di dalam lingkungan sendiri
5. Menghidupkan kembali norma – norma lama dan menciptakan norma – norma baru
6. Sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan – kekuatan dalam masyarakat

- Dampak Negatif

1. Mengakibatkan keretakan hubungan antara anggota – anggota kelompok
2. Mengakibatkan perubahan kepribadian para individu
3. Mengakibatkan kerusakan harta benda dan nyawa manusia
4. Menimbulkan dominasi, atau penaklukan oleh salah satu pihak .
Cara Pengendalian konflik

- Konsiliasi

Yang dimaksud adalah konflik diselesaikan dengan cara melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan berdiskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak – pihak yang bertikai. Contohnya melalui lembaga perwakilan rakyat.

- Mediasi

Yang dimaksud adalah konflik diselesaikan dengan cara pihak pertama dan pihak kedua sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator

- Arbitrasi

Yang dimaksud adalah pihak pertama dan pihak kedua sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan – keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik. ( http://markusadiwiarso.wordpress.com/2011/09/23/konsep-dasar-konflik-organisasi/)

Senin, 14 November 2011

Taman Laut Bunaken

Pernahkah Anda membayangkan menjadi putri duyung? Berenang bersama penghuni laut, bergerak mengikuti irama ombak? Di Taman Laut Bunaken Anda akan menemukan “putri duyung” yang sebenarnya sekaligus melihat kekayaan laut Indonesia.

Bunaken berada di Teluk Manado dengan luas 8,08 km², terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Bunaken merupakan bagian dari pemerintahan kota Manado, ibu kota Sulawesi Utara. Taman laut di sekitar Bunaken adalah bagian dari Taman Nasional yang juga termasuk laut sekitar pulau Manado Tua yaitu Siladen dan Mantehage.

Di dalam Taman Laut Bunaken, pengunjung dapat melihat berbagai kehidupan laut yang menakjubkan penuh warna-warni. Untuk mencapai taman laut ini, Anda dapat menggunakan perahu motor. Perjalanan dari Manado memakan waktu sekitar 40 menit. Biaya masuk adalah Rp 25.000,00/orang.Perairan Laut Bunaken memungkinkan orang dapat dengan jelas melihat berbagai biota laut. Ada 13 jenis terumbu karang di taman laut ini yang didominasi oleh bebatuan laut. Pemandangan yang paling menarik adalah terumbu karang terjal vertikal yang menjulang ke bawah sedalam 25-50 meter.

Manjakan mata Anda dengan 91 jenis ikan yang ada di Taman Laut Bunaken, diantaranya merupakan ikan kuda gusimi lokal (Hippocampus), koi putih (Seriola rivoliana), lolosi ekor kuning (Lutjanus kasmira), goropa (spilotocepsep hinephelus dan hypselosoma Pseudanthias), nila gasi (Scolopsis bilineatus), dan lain-lain.

Penyelam juga bisa menemukan moluska seperti kima raksasa (Tridacna gigas), ikan kepala kambing (Cassis cornuta), nautilus (Nautilus pompillius), dan tunikates atau askidian.

Bagi Anda yang menyukai scuba diving maka tempat ini merupakan tempat yang paling baik. Terdapat sekitar 20 titik penyelaman, dimana para penyelam akan mendapat kesempatan berenang di dasar laut dengan beragam biota laut yang menakjubkan.

Pastikan Anda megunjungi Bunaken selama waktu terbaiknya yaitu antara bulan Mei hingga Agustus. Di bulan inilah Anda bisa menjelajahi keseluruhan taman laut yang indah ini. Berada di Kel.Bunaken Kecamatan Bunaken sekitar 7 mil dari Pelabuhan Manado yang dapat ditempuh selama 35 menit dari pusat kota dengan menggunakan kapal motor. Pada awalnya Bunaken adalah pulau karang (atol). Luas wilayahnya sekitar 887,5 hektare dengan kondisi morfologi sedikit bergelombang. Taman Nasional Bunaken merupakan salah satu Taman Laut terindah di dunia.

Sebagian besar wilayah pantainya terdiri dari hutan bakau dan pasir putih. Lautnya terdapat terumbu karang keras dan lembut, dinding karang yang terjal, dengan beraneka bentuk dan warna biota laut diantaranya terdapat ikan hiu, kura-kura, Mandarin Fish, kuda laut, ikan pari, dan yang terkenal adalah ikan purba Raja Laut (Coleacant) dan masih banyak lagi yang membentuk taman laut nan indah. Keindahan taman lautnya dapat dilihat pada lokasi-lokasi yang disebut dengan Lekuan 1, 2, dan 3, Fukui, Mandolin, Tanjung Paragi, Ron's Point, Sachiko Point, Pangalisang, Muka Kampung, dan Bunaken Timur.

Liputan World Ocean Conference 2009 di Manado
Keindahan terumbu karang di Taman Laut Bunaken sudah jauh berkurang dibanding dulu. Banyak koral yang rusak dan mati. Berharap kegiatan seperti World Ocean Conference (WOC) dan Coral Initiative Triangle (CTI) bisa menghasilkan sesuatu yang nyata, tak hanya seremoni.

Perjalanan Rombongan Peserta WOC dari salah satu dermaga di Boulevard, Manado, Sejumlah rombongan menyewa perahu bermotor satu. Perahu yang di tengahnya ada 2 kaca yang bisa diturunkan untuk melihat keindahan taman laut ini memuat sekitar 20 orang.

Tarifnya, sebenarnya antara Rp 850 ribu hingga Rp 1 juta. Namun, rombongan kami yang berjumlah sekitar 6 orang itu bisa mendapatkan harga Rp 750 ribu. Itu untuk pulang-pergi Bunaken-Manado dengan waktu yang bebas tak terbatas.

Alternatif lain, bisa saja menumpang perahu serupa yang tidak di-charter, alias untuk umum. Bayarnya jauh lebih murah, Rp 10 ribu. Tapi harus ekstra sabar karena ngetemnya lama.
Kamis itu, kami berangkat pukul 10.00 WITA. Cuaca yang cukup cerah membuat kami menikmati perjalanan sekitar 45 menit ke lokasi taman laut. Di kejauhan terlihat Gunung Manado Tua dan Pulau Bunaken di sebelahnya.

Sampai di spot taman laut yang kesohor itu, kaca pun diturunkan. Menurut operator perahu motor kami, Ridwan Maila, spot yang kami lihat ini adalah spot Likuan 2.

Saat melihat bawah laut, terbersit rasa prihatin. Tampak tak sedikit terumbu karang yang rusak atau mati. Penampakannya seperti gunung kapur yang gersang.

Detikcom bisa membandingkan, karena 15 tahun lalu, saat mengunjungi tempat ini taman lautnya sangat indah tak terkata. Belum tampak terumbu yang mati, semua koralnya berwarna-warni.

"Terumbu karang itu bisa rusak karena dibom. Kadang-kadang penduduk setempat bisa menginjak karang saat air surut. Saat air surut karang sampai terlihat dan menjadi pemecah ombak," jelas Ridwan, yang sudah 7 tahun menjadi operator perahu motor ini, menjelaskan kenapa terumbu karang itu bisa rusak.

Tapi untunglah masih ada terumbu yang hidup, tempat bersembunyi dan bermain ikan-ikan dan biota laut lainnya. Ridwan menambahkan, setelah Bunaken menjadi tempat wisata, hal-hal yang menghancurkan terumbu karang itu sudah dilarang.

Saat sampai di Pulau Bunaken dan menikmati air kelapa muda sejenak, tawaran rekan untuk ber-snorkelling sangat menggoda sehingga tak bisa dilewatkan. Tak usah risau jika tak membawa baju renang.

Di Pulau Bunaken tersedia persewaan snorkelling dan diving. Untuk fin (kaki katak) plus masker bisa
disewa dengan harga Rp 60 ribu, wetsuit alias pakaian selam Rp 50 ribu, live jacket atau pelampung dikenai tarif Rp 10 ribu, dan underwater atau perlengkapan menyelam (diving) disewakan dengan harga Rp 250 ribu.

Kami pun berangkat ke spot tempat snorkelling. Begitu nyemplung, mata saya pun tak bisa berpaling memandang taman laut yang terkenal itu.

Dari koral-koral yang hidup, banyak sekali ikan-ikan hias yang berlalu lalang. Seperti ikan badut (clown fish) ala 'Nemo', dan ikan-ikan hias lainnya beraneka warna.

Jika berharap ikan-ikan itu mau mendekat, pegang saja biskuit, mereka bakal menyambar satu persatu.

Roi, nahkoda perahu motor kami yang ikut bersnorkeling menunjukkan ikan napoleon yang berenang di palung laut. Lantas, dia menggamit tangan saya dan mengajak menyusuri spot yang terumbu karangnya masih bagus.

Koral berwarna hijau, kuning, ungu, merah seperti pelangi di dalam laut. Selain melihat ikan hias, saya juga melihat teripang dan bintang laut beraneka warna. Aduhai indahnya!

Roi, yang sudah sejak 20 tahun lalu menjadi guide tamu di Bunaken, mengambilkan bintang laut berwarna biru keunguan yang menempel di koral. Dia pun memberikan bintang laut itu pada saya.

Sebagai manusia urban, saya tentu takjub bisa memegang bintang laut yang bagus sekali warnanya, sebelum saya lepaskan lagi ke laut. Pun dia mengambilkan saya kerang, yang menjadi bahan kerajinan penduduk setempat.

Terik matahari yang bisa membuat kulit gosong pun tak terhiraukan, padahal saat itu pukul 13.00-15.00 WITA. Tak cukup 2 jam memang menikmati pemandangan bawah laut itu.

Kalau mau memperpanjang menginap di Pulau Bunaken, penduduk setempat menyediakan resor. Satu kamar berisi satu tempat tidur double dan kamar mandi dalam. Harganya cukup terjangkau, Rp 175 ribu per malam.

"Itu sudah mendapat makan pagi, siang dan malam. Tiga kali," ujar Viki salah satu penjaga resor.

Oh ya, menjelang event WOC yang berlangsung 11-15 Mei nanti, penduduk setempat pun tampak antusias menyambut. Tak hanya resor tempat penginapan yang diperbaiki, kamar bilas dan WC pun dicat ulang. Terbukti dengan warna yang masih mengilap dan bau cat yang menyengat.

Rencananya, sekitar seribu penyelam akan menyelam massal di Bunaken ini, masih berkaitan dengan even WOC.

Melihat keindahan dan potensi TNL Bunaken itu, siapa pun tak akan rela jika tempat itu rusak dan harus menjadi legenda suatu saat nanti. Berharap WOC dan CTI yang akan berlangsung 11-15 Mei bisa menghasilkan suatu yang nyata untuk menyelamatkan terumbu karang dan semua biota laut. Tak hanya di Bunaken, tapi juga di seluruh dunia.
Merupakan tempat wisata Laut dan wisata bahari dengan obyek kunjungan wisata, yaitu laut dan pantai. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan, berupa menikmati taman laut dengan cara sigtseeing (berkeliling) naik perahu berkaca (katamaran), snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), diving (menyelam), dan photografi underwater (foto bawah laut); serta berjemur badan dan tamasya pantai. Fasilitas yang disediakan di taman laut Bunaken, yaitu perahu berkaca, diving center, cottage (penginapan) rumah makan, pendopo, dan kios cenderamata. Wisata Indonesia Surga Dunia
Berada di Kel.Bunaken Kecamatan Bunaken sekitar 7 mil dari Pelabuhan Manado yang dapat ditempuh selama 35 menit dari pusat kota dengan menggunakan kapal motor. Pada awalnya Bunaken adalah pulau karang (atol). Luas wilayahnya sekitar 887,5 hektare dengan kondisi morfologi sedikit bergelombang. Taman Nasional Bunaken merupakan salah satu Taman Laut terindah di dunia.

Sebagian besar wilayah pantainya terdiri dari hutan bakau dan pasir putih. Lautnya terdapat terumbu karang keras dan lembut, dinding karang yang terjal, dengan beraneka bentuk dan warna biota laut diantaranya terdapat ikan hiu, kura-kura, Mandarin Fish, kuda laut, ikan pari, dan yang terkenal adalah ikan purba Raja Laut (Coleacant) dan masih banyak lagi yang membentuk taman laut nan indah. Keindahan taman lautnya dapat dilihat pada lokasi-lokasi yang disebut dengan Lekuan 1, 2, dan 3, Fukui, Mandolin, Tanjung Paragi, Ron's Point, Sachiko Point, Pangalisang, Muka Kampung, dan Bunaken Timur.

Merupakan tempat wisata Laut dan wisata bahari dengan obyek kunjungan wisata, yaitu laut dan pantai. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan, berupa menikmati taman laut dengan cara sigtseeing (berkeliling) naik perahu berkaca (katamaran), snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), diving (menyelam), dan photografi underwater (foto bawah laut); serta berjemur badan dan tamasya pantai. Fasilitas yang disediakan di taman laut Bunaken, yaitu perahu berkaca, diving center, cottage (penginapan) rumah makan, pendopo, dan kios cenderamata. Wisata Indonesia Surga Dunia. Keindahan taman laut Bunaken masih memukau para wisatawan. Buktinya Song Lee (50an) warga Korea, sangat terpukat ketika melihat panorama bawah laut Taman Nasional Bunaken dari atas kapal katamaran,Hamparan terumbu karang dan sekitar 91 jenis ikan yang terdapat di perairan Taman Nasional Bunaken, seperti ikan kuda gusumi (Hippocampus kuda), oci putih (Seriola rivoliana), lolosi ekor kuning (Lutjanus kasmira), goropa (Ephinephelus spilotoceps dan Pseudanthias hypselosoma), ila gasi (Scolopsis bilineatus), serta jenis moluska seperti kima raksasa (Tridacna gigas), kepala kambing (Cassis cornuta), nautilus berongga (Nautilus pompillius), dan tunikates/ascidian yang elok warnanya terlihat jelas dari atas kapal Kataraman.

Tragedi September Ambon 2011

Bulan september kemarin yang tepatnya hari minggu terjadi tragedi antara islam dengan Kristen , berita ini sudah menjadi topik yang sangat panas dari Sabang sampai Merauke . Peristiwa hanya sepele yaitu : Ada Tukang ojek ingin mengantar penumpang Ke Gunung Nona daerah Talake dekat dengan UKIM (Universitas Kristen Maluku) . Saat selesai mengantar penumpang tersebut tiba – tiba terjadi motor si tukang ojek menabrak salah satu pohon dekat denga rumah penduduk dan akhirnya si tukang ojek itu meninggal dan warga sekitar Gunung Nona saling tuduh menuduh antara pihak kristen dengan islam padahal yang meninggal orang kristen .
Namun sampai beberapa hari ke depan ada sms yang berasal dari luar kota Ambon yang di kirim ke orang Kristen bahwa tukang ojek itu meninggal karena islam punya kelakuan tetapi berbanding terbalik, padahal si tukang ojek meninggal karena menabrak. Akhirnya terjadilah kerusuhan antara pihak islam dengan pihak kristen . Kerusuhan ini mengakibatkan banyak korban yang berjatuhan serta ada 3 orang yang meninggal ( yang meninggal ini pihak kristen karena di tusuk dengan parang yaitu : 2 orang Ambon 1 orang Medan ) .
Kerusuhan Maluku tidak aja terjadi Didaerah Gunung Nona saja tapi di kampung – kampung Kristen dan Islam juga terjadi yaitu :
1. Batu Gantung
2. Daerah Kudamati
3. Batu Meja
4. Di kota Ambon
Keempat tempat ini banyak makan korban , sehingga Pihak pemerintah serta Gubernur Maluku Turun tangan untuk mengamankan kerusuhan tersebut.
Toko di kota Ambon yang terbakar habis sehingga masyarakat susah sekali untuk menjajakan dagangan mereka , sehingga banyak tentara serta polisi yang dikirim ke Ambon untuk mengamankan kerusuhan yang terjadi . Bandara Patimura Maluku di amankan secara ketat oleh para aparat sehingga penumpang dari Indonesia Barat dan Tengah saat masuk Kota Ambon di kawal oleh aparat sehingga tidak terjadi kerusuhan yang berkepanjangan .
Dalam dua minggu itu masih terjadi perselisihan yang akibatnya banyak korban yang berjatuhan menderita luka tembak serta anak – anak juga ikut terkena luka tembak yang sangat serius . Hal ini terjadi karena masih ada sms yang masuk dari luar kota Ambon , isu sms ini datang dari orang bugis kubu islam , terus juga sms ini berasal dari orang Madura yang bikin kerusuhan terjadi.
Gubernur Maluku menyarankan para tokoh Agama kota Ambon baik dari pihak Kristen maupun pihak Islam maupun hindu atau Budha berkumpul mencari jalan keluar yang terbaik untuk Kota Ambon agar kerusuhan ini berhenti . Presiden menyarankan agar “Kota Ambon damai dan sejahtera jauh dari kerusuhan dan tetap SATU GANDONG”. Berita ini sudah tersebar sampai ke situs – situs Facebook maupun twitter .
Para artis – artis ibukota serta artis dari kota Ambon melakukan malam penggalangan dana untuk masyarakat Ambon yang berguna untuk masyarakat Ambon yang terkena musibah kerusuhan. Kerusuhan yang terjadi menghabiskan biaya yang sangat besar sehingga masyarakat Maluku yang memiliki toko – toko sukar untuk berjualan . Gubernur Maluku beserta para staffnya akan melakukan ganti rugi yang nantinya hasil akan membangun toko – toko yang rusak.
Kerusuhan yang terjadi di Ambon merupakan yang kedua kalinya di Maluku. Kerusuhan ini terjadi karena masalah adu domba antara Kristen dan islam . Hanya karena masalah sms yang bikin korban banyak berjatuhan. Rumah – rumah warga yang terbakar juga , toko - toko juga ikut terbakar.
Beberapa hari ke depan, kota Ambon dalam keadaan aman damai dan tenteram banyak ibu – ibu dapat melakukan aktivitas pasar seperti biasa dan angkutan – angkutan Umum dapat beroperasi dengan baik tapi Aparat masih tetap berjaga – jaga di dekat Kerusuhan . Presiden dan Gubernur Maluku berharap Kota Ambon dapat menjadi kota yang “ SATU GANDONG”.
Masyarakat Maluku baik yang di Luar kota Ambon maupun di Maluku sendiri serta artis ibukota yang berdomisili Warga Maluku serta artis Maluku mengatakan “ Berharap Kota Ambon tidak terjadi kerusuhan kembali . Kerusuhan ini cukup untuk yang terakhir sudah , semoga tidak ada provokator yang mau hancur-kan Ambon “. Serta Gubernur Maluku serta Presiden berharap Pelaku dari kerusuhan ini dapat segera di temukan .