Senin, 29 April 2013

PENYAKIT TUBERKOLOSIS


Pengertian Penyakit TBC – Tuberkulosis

Penyakit TBC atau yang biasa dikenal dengan tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi kronis / menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberklosa yang dapat menyerang pada siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin namun sesuai fakta yang ada bahwa penderita penyakit TBC lebih banyak menyerang pada usia produktif  yang berkisar antara usia 15 tahun – 35 tahun.
Udara merupakan media penyebaran bakteri mikobakterium tuberkulosa dalam penularan penyakit TBC , biasanya bakteri mikobakterium tuberkulosa terbawa pada saat penderita TBC batuk atau mengeluarkan dahak dan meludahkannya ke sembarang tempat. Jika bakteri ini sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru maka perkembang biakan bakteri ini akan semakin cepat terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah, setelah terjadi infeksi maka akan dengan mudah menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Tercatat di indonesia bahwa penyakit TBC ini ini terus berkembang setiap tahunnya dan hingga saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru dan 140.000 diantaranya menyebabkan kematian. Dengan angka ini memposisikan Indonesia menjadi negara terbesar ketiga didunia untuk penderita penyakit TBC

Penyebab Penyakit TBC – Tuberklosis

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa Penyakit TBC – tuberklosis ini merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberklosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Selain karena bakteri sebagai penyebab utama, faktor lingkungan yang lembab, kurangnya sinar matahari pada suatu ruang dan kurangnya sirkulasi udara juga sangat berperan dalam penyebaran bakteri mikobakterium tuberklosa ini sehingga sangat mudah menjangkiti bagi orang yang hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat.

Gejala TBC – Tuberkulosis Secara Umum ( Ciri-ciri Penyakit TBC )

penyakit tbc
illustrasi gejala penyakit tbc

  • Gejala yang muncul bagi seseorang yang mengidap penyakit TBC adalah :
  • Mudah mengalami demam dengan demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama
  • Sering berkeringat pada malam hari
  • Gampang terkena influenza dan bersifat hilang timbul
  • Menurunnya nafsu makan dan berat badan
  • Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)
  • Perasaan lemah, lesuh & tidak enak (malaise)
Gejala Khusus Penyakit TBC
  • Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
  • Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
  • Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
  • Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang
Pencegahan Penyakit TBC
Mencegah penyakit tentunya akan lebih baik daripada mengobati. Dengan menjalankan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan yang sehat merupakan kunci agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit tak terkecuali dengan penyakit TBC.
Untuk itu sangat perlu menjaga lingkungan yang sehat seperti pengaturan syarat-syarat rumah yang sehat diantaranya luas bangunan rumah, ventilasi, pencahayaan dengan jumlah anggota keluarga, kebersihan lingkungan tempat tinggal. Melalui pemberdayaan keluarga sehingga anggota rumah tangga yang lain dapat turut serta dan berperan dalam melakukan pengawasan terhadap si penderita dalam minum obat. Sehingga tingkat kepatuhan penderita dalam minum obat sesuai dengan petunjuk medis.
Langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir penyebaranpenyakit TBC  - Tuberkulosis adalah sebagai berikut :
  • Tidak meludah di sembarang tempat upayakan meludah pada tempat yang tarkena sinar matahari atau ditempat khusus seperti tempat sampah
  • Menutup mulut pada waktu ada orang batuk ataupun bersin
  • Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur karna kuman TBC akan mati bila terkena sinar matahari
  • Jaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat
  • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi
  • Hindari melakukan hal-hal yang dapat melemahkan sistem imunitas (sistem kekebalan tubuh), seperti begadang dan kurang istirahat
  • Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TBC
  • Olahraga teratur untuk membantu menyehatkan tubuh
  • Lakukan imunisasi pada bayi termasuk imunisasi untuk mencegah penyakit TBC – Tuberkulosis. 

B. Masa Inkubasi.

Masa Inkubasi untuk penyakit TBC biasanya adalah 4 - 6 minggu dengan tanda, yaitu pucat, lemah, badan kurus, tidak memiliki semangat aktivitas, berkeringat, batuk - batuk berdahak campur darah, dan suhu tubuh tinggi.

C. Penularan TBC
Untuk penularan penyakit TBC biasanya melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, Biasanya pada kasus anak-anak sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru.

D. Pencegahan TBC
1. Menjaga keseimbangan antara makanan dan minuman, kebersihan, serta keseimbangan kerja dan istirahat.
2. Menghindari kontak langsung dengan penderita TBC, usahakan memakai masker.
3. Vaksinasi BCG pada usia 0 - 14 tahun.

E. Pengobatan
1. Diberi obat INH (isoniazio) dan streptomycin.
2. istirahat yang cukup.
3. makanan yang cukup mengandung gizi dan vitamin.
4. Berada di lingkungan udara segar.
5. Segera di bawa ke rumah sakit jika sudah parah

Rabu, 24 April 2013

KOMPONEN HARDWARE & TOPOLOGI


KABEL 
PC 


NIC 


ROOTER 

HUB 
SWITCH 

TOPOLOGI : 

TOPOLOGI BUS 


TOPOLOGI RING 


TOPOLOGI STAR : 

TOPOLOGI MESH : 












Senin, 22 April 2013

PENYEBAB KEGUGURAN

Berikut adalah 10 penyebab umum keguguran, seperti dilansir Mag for Women.
 
1. Kelainan kromosom
 
Kromosom mengandung DNA yang menentukan susunan genetik bayi. Janin manusia normal harus memiliki 46 kromosom (23 dari sperma ayah dan 23 dari telur ibu). Tapi kadang-kadang, janin bisa mendapatkan jumlah kromosom abnormal dari ibu, ayah, atau keduanya. Dalam skenario seperti itu, kehamilan akan berakhir dengan keguguran. Kelainan kromosom menjadi sekitar dua pertiga penyebab keguguran dini.
 
2. Kelainan plasenta
 
Plasenta memasok janin dengan darah ibu dan gizi. Jika organ ini tidak berkembang dengan baik, kehamilan akan gagal dan berakhir dengan keguguran.
 
3. Kelenjar tiroid rusak
 
Jika ibu menderita kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kelenjar tiroid kurang aktif (hypothyroidism), serta dia tidak menjalani pengobatan atau kadar hormon tiroidnya tidak normal, maka dapat menyebabkan keguguran.
 
4. Kelainan rahim
 
Masalah rahim tertentu seperti jaringan parut pada permukaan kulit juga dapat menyebabkan keguguran. Kehadiran fibroid (pertumbuhan non-kanker) di dalam rahim juga dapat menyebabkan keguguran.
 
5. Penyakit berkepanjangan
 
Jika ibu hamil menderita masalah kesehatan kronis seperti diabetes, hipertensi berat, penyakit ginjal dan sejenisnya, maka dapat menyebabkan keguguran jika tidak menjalani perawatan yang tepat.
 
6. Asupan obat-obatan
 
Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan keguguran atau meningkatkan risiko keguguran pada wanita hamil. Beberapa obat termasuk misoprostol, retinoid, metotreksat dan obat-obatan non-steroid anti-inflamasi. Oleh karena itu, sangat penting jika wanita hamil tidak boleh minum obat tanpa resep atau tidak berkonsultasi dengan dokter kandungannya terlebih dulu.
 
7. Infeksi
Jika wanita hamil terinfeksi rubella, malaria, cytomegalovirus, toksoplasmosis, HIV, penyakit seksual menular, seperti klamidia, gonore dan sifilis, maka dapat menyebabkan keguguran.
 
8. Penyalahgunaan narkoba
 
Jika seorang wanita hamil mengonsumsi narkoba terutama kokain, dia mungkin akan kehilangan janinnya dengan cara keguguran. Wanita hamil harus menahan diri untuk tidak merokok, minum-minuman beralkohol dan mnum kopi berlebihan.
 
9. Punya riwayat keguguran sebelumnya
 
Seorang wanita yang telah mengalami tiga hingga empat kali keguguran berulang memiliki tingkat antibodi aPL yang sangat tinggi. Kondisi ini juga disebut sindrom Hughes. Hal ini dapat menyebabkan keguguran.
 
10. Leher rahim melemah
 
Jika seorang wanita memiliki otot leher rahim yang lemah secara alami atau telah melemah karena cedera tertentu, maka dapat menyebabkan keguguran.

Keguguran spontan adalah hilangnya kehamilan sebelum minggu ke-20. Sekitar 10 sampai 20 persen akhir dikenal dalam keguguran kehamilan. Namun jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi karena banyak terjadi sehingga keguguran di awal kehamilan bahwa wanita bahkan tidak tahu dia hamil. Kebanyakan keguguran terjadi karena janin tidak berkembang normal.

Keguguran adalah pengalaman yang relatif sama - tetapi itu tidak membuatnya lebih mudah. Mengakhiri kehamilan tanpa bayi untuk terus dalam lengan Anda memilukan. Mengambil langkah menuju penyembuhan emosional dengan memahami apa yang bisa menyebabkan keguguran, apa yang meningkatkan risiko dan perawatan medis apa yang mungkin dibutuhkan.


Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk keguguran:

- Hindari makanan yang dapat memperburuk pitta itu. Hal ini akan mengakibatkan pencernaan yang tidak tepat, yang menyebabkan sembelit. Mencegah sembelit selama kehamilan.

- Makanan yang meningkatkan panas tubuh harus dihindari. Hiu adalah makanan utama dalam kategori ini. makanan laut lainnya seperti udang, lobster, kepiting, kerang, dll juga harus dihindari.

- Pepaya sangat berbahaya bagi pertumbuhan janin. Ini harus dihindari. Demikian pula nanas juga harus dihindari selama kehamilan.

- Buah-buahan seperti semangka, jeruk, apel, dll yang baik. Tapi harus diingat untuk tidak memiliki satu jenis makanan lebih selama kehamilan.

- Makan di luar harus dihindari sejauh mungkin. Saat pergi keluar untuk sementara waktu, wanita hamil harus membawa kotak makan siang buatan sendiri. Bahkan air harus direbus dan kemudian dikonsumsi.

- banyak istirahat diperlukan untuk hidup sehat dan mencegah keguguran.

- Hidup bebas stress Live untuk menghindari keguguran. Stres sangat berbahaya bagi Anda maupun bayi Anda.

- Memetikan pendarahan abnormal segera hubungi dokter Anda.

- Hindari merokok, gula halus, kopi, dan alkohol karena mereka menghambat pembuluh darah dan hormon-hormon yang diperlukan untuk kesuburan. Mereka meningkatkan kemungkinan keguguran.

- Menjaga hidup sehat yang baik dan kesehatan yang baik dengan melakukan yoga.

- Makan kacang-kacangan, ikan, kecambah, almond, susu produk dengan konten lebih sedikit lemak.

- Hindari stres latihan terutama yang strain daerah pangkal paha, seperti mengangkat beban berat. Ini secara fisik dapat merusak janin.

Home untuk Keguguran

Berikut adalah beberapa solusi efektif di rumah untuk keguguran:

- Sebuah sesendok jus segar vitamin C dicampur dengan madu juga harus diberikan kepada wanita hamil setiap pagi.

- Untuk menurunkan panas di daerah selangkangan, handuk harus dicelupkan ke dalam air dingin dan dikompresi di daerah tersebut. Hal ini harus dilakukan sekali sehari.

- Jangan memberikan antibiotik kepada perempuan hamil. Ini termasuk aspirin. Antibiotik dapat meningkatkan panas tubuh, yang bisa sangat berbahaya bagi janin berkembang. Jika ada beberapa masalah seperti sakit kepala, dingin atau demam, maka solusi alami harus diambil daripada menggunakan antibiotik.

- Teh Jahe sangat efektif dalam keadaan sakit, muntah kecenderungan selama kehamilan dan tidak membahayakan dalam kehamilan, dan tidak menyebabkan keguguran atau apapun masalah dalam pengiriman.

Herbal untuk Keguguran

Berikut ini adalah beberapa obat herbal yang efektif untuk keguguran:

- Teh herbal dibuat dari wanita Indian sangat menguntungkan selama kehamilan. Ini melarang keguguran dan terus menghilangkan infeksi rahim.

- Teh yang terbuat dari daun raspberry kaya zat besi, membantu dalam mencegah keguguran, disebabkan infeksi dalam rahim, pendarahan, dan memeriahkan jaringan di daerah pinggul.

- Rebus satu sendok teh ramuan unicorn palsu dalam segelas air setengah selama lima menit kemudian dinginkan, dan minum. Ini merupakan obat herbal yang efektif untuk mencegah keguguran. Anda dapat mengambil ini di bawah pengawasan dokter. Hal ini juga efektif dalam ketidaksuburan, tenaga kerja sakit, dan kelemahan.

- Herb dikenal sebagai kejang kulit yang melarang membantu dalam kontraksi otot, pelarangan keguguran disebabkan karena berbagai alasan seperti ketegangan, emosi tidak menyenangkan.

- The asparagus (shatavari) adalah ramuan yang efektif dalam mengobati masalah umum yang terkait dengan sistem reproduksi wanita. Tanaman ini bisa mengobati kemandulan dan keguguran.

- Ambil sedikit asafoetida dan larutkan dalam air. Ini harus diambil sekali sehari selama bulan-bulan kehamilan. Jika seorang wanita memiliki keguguran sebelumnya, maka air harus asafoetida pasti diberikan pada bulan tertentu. Hal ini dianggap sebagai tindakan pencegahan yang sangat efektif terhadap keguguran. 

KORUPSI HAMBALANG

 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil Direktur Utama PT Dutasari Citralaras Machfud Suroso. Machfud akan diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan korupsi Hambalang.

“Machfud Suroso hari ini diperiksa sebagai saksi untuk tiga tersangka, yakni AM (Andi Mallarangeng), DK (Deddy Kusdinar), dan TBMN (Teukeu Bagus Muhammad Noer),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha.

Bukan kali ini saja Machfud diperiksa KPK. Orang dekat istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila ini pernah dua kali diperiksa KPK, yakni pada Februari lalu dan pada November tahun lalu sebagai saksi Hambalang. Seusai diperiksa Februari lalu, Machfud membantah adanya pertemuan terkait anggaran Hambalang di Hotel Ritz Carlton Jakarta dengan Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

Bantahan ini merupakan tanggapan atas pernyataan juru bicara keluarga Mallarangeng, Rizal Malllarangeng. Sebelumnya, Rizal mengatakan, ada pertemuan Menkeu dengan Anas di Hotel Ritz-Carlton. Hadir pula dalam pertemuan itu Nazaruddin dan Direktur PT Dutasari Citralaras Machfud Suroso. Pertemuan itu, kata Rizal, bertujuan mendesak Menkeu agar menyetujui perubahan kontrak Hambalang menjadi tahun jamak.

Sedangkan usai pemeriksaan tahun lalu, Machfud mengakui kalau PT Dutasari menerima Rp 63 miliar terkait proyek Hambalang. Menurut Machfud, uang tersebut merupakan uang muka dari pengerjaan elektrikal mekanikal proyek Hambalang yang disubkontrakan ke PT Dutasari Citralaras. Machfud juga mengatakan, pembayaran uang muka Rp 63 miliar itu sudah sesuai prosedur. 

Dia membantah kalau uang Rp 63 miliar itu disebut sebagai fee yang kemudian dibagi-bagikan ke Anas Urbaningrum, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, serta ke anggota DPR seperti yang diungkapkan Nazaruddin.

Adapun PT Dutasari Citralaras merupakan salah satu perusahaan subkontraktor dalam pengerjaan proyek Hambalang. Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap, MS (Mahfud Suroso) selaku Direktur Utama PT Dutasari Citralaras menerima uang muka sebesar Rp 63.300.942.000 yang tidak seharusnya dia terima. Temuan aliran dana ini diduga terkait dengan pernyataan Nazaruddin beberapa waktu lalu.

Nazaruddin ketika itu menuturkan, PT Dutasari Citralaras berperan dalam menampung fee proyek Hambalang kemudian mengalokasikannya ke Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, serta ke DPR.

Menurut Nazaruddin, Machfud Suroso selaku petinggi Dutasari Citralaras membagi-bagikan fee Hambalang tersebut atas perintah Anas. Machfud, lanjut Nazaruddin, juga berperan mengatur pengadaan proyek.

Dalam kasus Hambalang, KPK telah menetapkan empat tersangka, yakni Andi, Dedd, Teuku Bagus, dan Anas. Adapun Andi, Deddy, dan Teuku Bagus diduga bersama-sama melakukan penyalahgunaan wewenang atau perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Anas diduga menerima pemberian hadiah atau janji terkait proyek Hambalang dan proyek lain. 

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Menteri Keuangan, Agus Martowardjojo. Gubernur Bank Indonesia terpilih itu akan kembali dicecar mengenai kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana pelatihan olahraga di Hambalang.

Agus tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/3/2013), sekitar pukul 09.55, dengan menumpang Toyota Camry bernopol B 1189 RFS. Agus tampak mengenakan kemeja biru muda.

"Tetapi yang saya tahu mungkin ada tambahan untuk yang tersangka baru. Kan saat yang lalu tersangkanya baru mantan menpora dan Dedy Kusdinar," kata Agus.

Namun, Agus enggan berkomentar lebih banyak lagi. "Nanti saya ceritain ya. Karena Itu semua sudah ada sistemnya," lanjut dia.

Agus akan diperiksa menjadi saksi untuk empat orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. "Diperiksa sebagai saksi untuk para tersangka," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha.

Pada pemeriksaan sebelumnya, Agus dicecar KPK soal proses penganggaran proyek senilai Rp2,5 triliun ini, termasuk proses pencairan keuangan hingga pesetujuan Kementerian yang dipimpinnya untuk menjadi proyek Multi-years.

Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan 4 tersangka. Yakni mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, pejabat Kemenpora Dedy Kusdinar, dan pejabat Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noor sebagai tersangka. Mereka diduga harus bertanggung jawab atas kerugian negara yang menurut BPK mencapai Rp 243,66 miliar.

Tak hanya itu, KPK juga menetapkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, sebagai tersangka. Anas diduga menerima hadiah terkait proyek senilai Rp 2,5 miliar itu saat masih duduk sebagai Ketua Fraksi Demokrat. (Ary)


KARANGAN


Karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu (Finoza, 2004:192). Menulis atau mengarang pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan, pendapat gagasan, perasaan keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan ”mengirimkannya” kepada orang lain (Syafie’ie, 1988:78). Selanjutnya, menurut Tarigan (1986:21), menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca. Pengertian Karangan serta tujuan dan Jenis Jenisnya


Pengertian Karangan serta tujuan dan Jenis Jenisnya - Semua pendapat tersebut sama-sama mengacu pada menulis sebagai proses melambangkan bunyi-bunyi ujaran berdasarkan aturan-aturan tertentu. Artinya, segala ide, pikiran, dan gagasan yang ada pada penulis disampaikan dengan cara menggunakan lambang-lambang bahasa yang terpola. Melalui lambang-lambang tersebutlah pembaca dapat memahami apa yang dikomunikasikan penulis.

Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktivitas berpikir. Keduanya saling melengkapi. Menurut Syafie’ie (1988:42), secara psikologis menulis memerlukan kerja otak, kesabaran pikiran, kehalusan perasan, kemauan yang keras. Menulis dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Dengan kata lain, tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat mengkomunikasikan pikirannya. Melalui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan kemampuannya dalam menulis.

Mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. Di samping dituntut kemampuan berpikir yang memadai, juga dituntut berbagai aspek terkait lainnya, misalnya penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, dan motivasi yang kuat. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis hendaknya memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis, yaitu keterampilan berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan pewajahan. Ketiga keterampilan ini harus saling menunjang atau isi-mengisi. Kegagalan dalam salah satu komponen dapat mengakibatkan gangguan dalam menuangkan ide secara tertulis (Semi, 2003:4)

Jadi, sekurang-kurangnya, ada tiga komponen yang tergabung dalam kegiatan menulis, yaitu (1) penguasaan bahasa tulis yang akan berfungsi sebagai media tulisan, meliputi: kosakata, diksi, struktur kalimat, paragraf, ejaan, dan sebagainya; (2) penguasaan isi karangan sesuai dengan topik yang akan ditulis; dan (3) penguasaan tentang jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana merangkai isi tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga membentuk sebuah komposisi yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita pendek, makalah, dan sebagainya.

Bahasa merupakan sarana komunikasi. Penulis harus menguasai bahasa yang digunakan untuk menulis. Jika dia menulis dalam bahasa Indonesia, dia harus menguasai bahasa Indonesia dan mampu menggunakannya dengan baik dan benar. Menguasai bahasa Indonesia berarti  mengetahui dan dapat menggunakan kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia, serta mengetahui dan dapat menggunakan kosa kata bahasa Indonesia. Ia juga harus mampu menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku, yaitu ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (Syafie’ie, 1988:46).

Mengacu pada pendapat di atas, menulis bukan hanya sekedar menuliskan apa yang diucapkan (membahasatuliskan dari bahasa lisan), tetapi merupakan suatu kegiatan yang terorganisasi sedemikian rupa, sehingga terjadi suatu kegiatan komunikasi tidak langsung antara penulis dan pembaca. Seseorang dapat dikatakan telah terampil menulis, jika tujuan penulisannya sama dengan yang dipahami oleh pembaca.

2.2 Tujuan Mengarang
Tujuan utama menulis atau mengarang adalah sebagai sarana komunikasi tidak langsung. Tujuan menulis banyak sekali ragamnya. Tujuan menulis secara umum adalah memberikan arahan, menjelaskan sesuatu, menceritakan kejadian, meringkaskan, dan menyakinkan (Semi, 2003:14-154). Menurut Syafie’ie (1988:51-52),  tujuan penulisan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
  1. mengubah keyakinan pembaca;
  2. menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca;
  3. merangsang proses berpikir pembaca;
  4. menyenangkan atau menghibur pembaca;
  5. memberitahu pembaca; dan 
  6. memotivasi pembaca.

Selain  itu, Hugo Harting (dalam Tarigan, 1994:24-25)  mengkalasifikasikan tujuan penulisan, antara lain tujuan penugasan (assingnment purpose), tujuan altruistik (altruistic purpose), tujuan persuasi (persuasive purpose), tujuan penerangan (informational purpose), tujuan penyataan (self-expressive purpose), tujuan kreatif (creative purpose), dan tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose).

Tujuan-tujuan  penulisan tersebut kadang-kadang berdiri sendiri secara terpisah, tetapi sering pula tujuan ini tidak berdiri sendiri melainkan merupakan gabungan dari dua atau lebih tujuan yang menyatu dalam suatu tulisan. Oleh karena itu, tugas seorang penulis tidak hanya memilih topik pembicaraan yang sesuai atau serasi, tetapi juga harus menentukan tujuan yang jelas. Penentuan tujuan menulis sangat erat hubungannya dengan bentuk atau jenis-jenis tulisan atau karangan.
Pengertian Karangan

2.3    Jenis- Jenis Karangan
Mengarang merupakan kegiatan mengemukakan gagasan secara tertulis. Menurut  Syafie’ie (1988:41), tulisan pada hakikatnya adalah representasi bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk visual menurut sistem ortografi tertentu.  Banyak aspek bahasa lisan seperti nada, tekanan irama serta beberapa aspek lainya tidak dapat direpresentasikan dalam tulisan. Begitu juga halnya dengan aspek fisik, seperti gerak tangan, tubuh, kepala, wajah, yang mengiringi bahasa lisan tidak dapat diwujudkan dalam bahasa tulis. Oleh karena itu, dalam mengemukakan gagasan secara tertulis, penulis perlu menggunakan bentuk tertentu. Betuk-bentuk tersebut, seperti  dikemukakan oleh Semi (2003:29) bahwa secara umum karangan dapat dikembangkan dalam empat bentuk yaitu narasi, ekposisisi, deskripsi, dan argumentasi.

KARYA ILMIAH
1. Pengertian karya ilmiah
Karya ilmiah adalah Karya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat ilmiah atau laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada yang mengartikan bahwa karya ilmiah adalah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
2. Ciri –ciri karya ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a. struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
b. komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c. , sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan 
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
d. penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa 
baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yangbaku.
Apa pun jenis karya ilmiah yang ditulis oleh ilmuwan atau akademisi – sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya – harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
  • Objektif
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
  • Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
  • Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
  • Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
  • Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
3.  3Jenis – jenis Karya Ilmiah

Adapun jenis – jenis karya ilmiah, yaitu :
* Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
* Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
* Disertasi
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat disurat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ ari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan.
4.  4Sikap Ilmiah

Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus  ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. aSikap ingin tahu.
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
b. Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
c. Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
d. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
e. Sikap rela menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
f. Sikap berani mempertahankan kebenaran
Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
g. Sikap menjangkau ke depan
Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
5. Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah

Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :
• salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
• salah dalam menyusun struktur pelaporan,
• salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesa menjiplak (plagiat),
• salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
• penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
• tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri),
• tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).
Karya Tulis Non-ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gayabahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·  fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
·  bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir,
· bersifat persuasif.
·  tanpa dukungan bukti
 Karya non ilmiah bersifat:
§ Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
§ Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
§ Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
§ Kritik tanpa dukungan bukti.
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah :
o dongeng
  • o cerpen
  • o novel
  • o drama, dan
  • o roman.
C. Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-ilmiah
1. karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian atau faktual objektif (kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti)
2. karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis dalam menggunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol
3. dalam pembahasan, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Sumber :


DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.

Syafie’ie, Imam. 1988, Retorika dalam Menulis. Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.