Sabtu, 20 April 2013

KARANGAN ILMIAH BAHAYA MEROKOK



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami sebagai penyusun telah berhasil menyelesaikan makalah sederhana ini.

Shalawat dan salam kita hanturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami menyusun makalah ini dengan tema rokok. Makalah ini menjelaskan tentang berbagai macam bahaya merokok dan pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok terlebih dikalangan pelajar. Makalah ini disusun dengan tujuan memberitahukan kepada para perokok, khususnya kepada para pelajar, bahwa merokok sangat berbahaya bagi kesehatan.
Kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Makalah yang kami susun ini tak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, kami sebagai penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Alasan Seseorang Mulai Merokok 2
C. Ciri – ciri Seorang Perokok 3

BAB II : Pembahasan
A. Bahan-bahan Kimia Yang Terkandung Pada Rokok 4
B. Dampak Rokok 4
C. Upaya Pencegahan 5

BAB III : Penutup
A. Kesimpulan 6
B. Penutup 6
BAB I
PENDAHULUAN

Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai anggota masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar merokok di tempat-tempat umum. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah dilakukan menujukkan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila dihirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan yang lebih tinggi daripada para perokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru mengancam para perokok, baik perokok aktif maupun pasif.
Kami menyadari bahwa informasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat luas, khususnya para pelajar. Hal inilah yang mendorong kami untuk menyusun makalah tentang rokok ini. Kami berharap, dengan mengetahui informasi ini para pelajar dapat mengurungkan niatnya untuk mengkonsumsi rokok, atau bahkan berhenti merokok.

A. LATAR BELAKANG
Bahan dasar rokok adalah tembakau. Tembakau terdiri dari berbagai bahan kimia yang dapat membuat seseorang ketagiahan, walaupun sebenarnya mereka tidak ingain mencobanya lagi.
Sebenarnya seorang pelajar belum baik atau boleh merokok di kalangan sekolah, masyrakat atau kalangan yang lainnya. Karena hal itu dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya, dan lain-lain. Biasanya hal ini dilakukan oleh para pelajar karena kondisi emosi mereka yang tidak stabil membuat mereka melakukan segala hal untuk melampiaskan emosinya.
Di kota-kota besar, terutama Jakarta populasi perokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok dikalangan sekolah / masyarakat. Atau mungkin jugaa kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti ke depannya. Oleh kaarena itu, kami sebagai pelajar akan mensosialisasikan tentang bahaya rokok serta akibat untuk masa ke depannya lewat makalah ini.

B. ALASAN SESEORANG MULAI MEROKOK
Alasan pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain : coba-coba, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan, kesepian, agar terlihat gaya, meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja untuk pergaulan, biar tidak dikatakan banci, lambang kede-wasaan, mencari inspirasi. Alasan lain adalah sebagai penghilang stres, penghilang jenuh, pencari ilham, gengsi, sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng, anti mulut asam, pencuci mulut, kenikmatan.
Khusus bagi remaja dan anak-anak, suatu studi di Australia tahun 1981 terhadap 5686 anak-anak menunjukkan besarnya pengaruh iklan; anak-anak tersebut diwawancarai dua kali dengan selang waktu satu tahun dan ditemukan bahwa ke-mungkinan untuk menjadi perokok pada anak-anak yang menyetujui iklan rokok dua kali lebih besar daripada mereka yang tidak menyetujui iklan rokok.
Bagi kebanyakan pelajar, mulai merokok disebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya saja, pelajar tersebut merasa tidak enak kepada teman-temannya karena dia tidak merokok. Sehingga dia pun mulai merokok dan akgirnya menikmati rokok tersebut. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa sangat hebat, gaya, dan ditakuti. Padahal, jika dia tidak pandai-pandai menjaga dirinya, rokok adalah awal dari terjerumusnya seseorang kepada obat-obatan terlarang.

C. CIRI-CIRI SEORANG PEROKOK
Dibawah ini, merupakan beberapa ciri dari seorang perokok
 Perokok terlihat tenang dengan asiknya menghisap menghisap rokok
 Pipi perokok terlihat kempot
 Kulit jadi hitam
 Mata merah
 Kuku membiru
 Bibir dan gusi menjadi hitam
 Mudah terserang peyakit batuk
 Nafasnya bau
 Nafas seorang perokok tidak kuat dan tidak panjang
Efek lain dari rokok juga dapat menimbulkan
1. Gigi menjadi kuning karena noda dari nikotin
2. Mengganggu penciuman
3. Mengganggu pengecapan
4. Infeksi pada tenggorokan
5. Kanker paru-paru
6. Borok pada usus
7. Impotensi
8. Gangguan kehamilan dan janin
BAB II
PEMBAHASAN

A. BAHAN-BAHAN KIMIA YANG TERKANDUNG PADA ROKOK
Ketika menghisap sebatang rokok, sebenarnya kita telah menghirup banyak sekali zat yang dapat merusak tubuh kita, diantaranya
 Nikotin, menyebabkan kecanduan, merusak jaringan otak, dan darah mudah menggumpal.
 Tar, menyebabkan kerusakan pada sel paru-paru, meningkatkan produksi lendir atau dahak di paru-paru, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
 Karbon monoksida, yang dapat mengurangi jumlah oksigen yang dapat diikat darah,dan menghalangi transportasi oksigen dalam tubuh.
 Zat kersinogen, dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
 Zat iritan, dapat mengakibatkan batuk, kanker paru-paru, dan iritasi pada paru-paru.

B. DAMPAK ROKOK
Bagi diri sendiri,
1. Merokok lebih banyak mendatangkan kerugian dibandingkan keuntungan bagi tubuh
2. Menimbulkan sugesti kepada diri kita, bahwa jika kita tidak merokok mulut terasa tidak enak dan asam
3. Rasa ingin tahu, semangat untuk belajar, dan berbagai hal positif yang ada pada diri kita hilang ketika kita menjadi seorang perokok

Bagi orang lain,
1. Ketika kita sedang merokok, asap rokok kita dapat mengganggu orang lain dan juga menyebabkan polusi udara
2. Menyebabkan seseorang yang dekat dengan kita menjadi seorang perokok pasif
3. Jika membuang puntung rokok sembarangan tanpa mematikan terlebih dahulu sebelumnya, dapat menyebabkan kebakaran
4. Menyebabkan meninpisnya lapisan ozon

F. UPAYA PENCEGAHAN
Beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah
1. Upaya yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan bu-kan suatu kampanye anti merokok, tetapi penyuluhan tentang hubungan rokok dengan kesehatan.
2. Sasaran yang ingin dijangkau adalah sasaran-sasaran ter-batas yaitu : petugas kesehatan, para pendidik, para murid sekolah, para pemuka, anak dan remaja, para wanita, terutama ibu hamil
3. Kegiatan diutamakan pada pencegahan bagi yang belum merokok.
4. Menanamkan pengertian tentang etika merokok, misalnya :
a) Tidak merokok di tempat-tempat umum, seperti gedung bioskop, bis kota, gedung-gedung pertemuan dan sebagainya.
b) Tidak merokok waktu sedang melaksanakan tugas, mi-salnya dokter waktu memeriksa pasien, guru waktu mengajardan sebagainya.
c) Tidak merokok dekat anak-anak/bayi.
Saran kami bagi anda yang belum pernah merokok, sebaiknya anda jangan mencoba-coba merokok karena dapat membahayakan hidup kita. Terlebih lagi di zaman yang sudah tidak sehat ini, kita harus pandai-pandai menjaga kesehatan. Biasakanlah untuk hidup sehat, karena hidup sehat merupakan awal dari sebuah keberhasilan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kebiasaan merokok di kalangan remaja amat membahaya-kan baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi. Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu pelajarannya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan merokok akan menyebabkan berbagai penyakit (penyakit serangan jantung, gangguan per-nafasan dan sebagainya). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang tidak perlu atau pemborosan.
Para orang tua murid dan guru sekolah agar lebih ketat mengambil tindakan yang positif dalam hal menanggulangi kenakalan remaja termasuk kebiasaan merokok di kalangan remaja. Para remaja hendaknya secara aktif mengikuti ceramah tentang bahaya merokok.

B. PENUTUP
Demikianlah makalah yang sederhana ini. Kami berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya sehingga dapat menghindari rokok dan menjalani hidup yang lebih sehat serta tidak membahayakan kesehatan orang-orang yang berada di sekitarnya.



Sumber : http://karya-tulis-ilmiah-makalah.blogspot.com/2013/01/contoh-karya-ilmiah-tentang-bahaya.html

Minggu, 31 Maret 2013

PENALARAN


Penalaran yaitu bagaimana dapat merumuskan pendapat yang benar sebagai hasil suatu proses bervikir untuk merangkaikan fakta fakta menuju suatu kesimpulan yang daoat diterima oleh akal sehat.

proposisi penalaran(reasoning,jalan pikiran) adalah suatu proses bervikir yang berusahamenghubungkan fakta fakta atau evidensi evidensi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan.

 inferensi dan implikasi menurut gorys keraf dari bukunya yang berjudul argumentasi dan narasi adalah kata inferensi berasal dari kata latin inferen yang berarti menarik kesimpulan . kata implikasi juga berasal dari bahasa latin yang yaitu kata implicare yang berarti melibat atau merangkum. Dalam logika , juga dapat dibidang ilmiah lainnya, kata inferensi adalah kesimpulan yang diturunkan dari apa yang ada atau dari fakta fakta yang ada. 

Sedangkan implikasi adalah rangkuman, yaitu sesuatu dianggap banyak karena sudah dirangkum dalam fakta atau evidensi itu sendiri. Banyak dari kesimpulan sebagai hasil dari proses bervikir yang logis hrus disusun dengan memperhatikan kemungkinan kemungkinanyang tercakup dalam evidensi(=implikasi), dan dari kesimpulan yang masuk akal berdasarkan implikasi(=inferensi)
Dalam wujudnya yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi . yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu. Biasanya semua bahan informasi berupa statistic., dan keterangan keterangan yang dikumpulkan atau diberikan oleh orang orang kepada seseorang, semuanya dimasukan dlam pengertian data (apa yang diberikan) dan informasi (bahan keterangan).
Cara menguji data, fakta dan autoritas
Cara menguji data, fakta dan autoritas

Cara menguji data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas
Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi
Cara menguji autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan
Sumber : http//wikipedia.com

Cara menilai autoritas
Seorang penulis yang baik dan obyektif selalu akan menghindari semua desas-desus, atau kesaksian tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan apa pula apa yang hanya merupakan pendapat saja, atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data-data fundamental. Demikian pula sikap seorang penulis menghadapi pendapat autoritas. Ada kemungkinan bahwa suatu autoritas dapat melakukan suatu kesalahan-kesalahan. Untuk menilai suatu otoritas, penulis dapat memilih beberapa pokok berikut :
a.    Tidak Mengandung Prasangka
    Dasar pertama yang perlu diketahui oleh penulis adalah pendapat autoritas sama sekali tidak boleh mengandung prasangka. Yang tidak mengandung prasangka artinya pendapat itu disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli itu sendiri, atau didasarkan pada hasil-hasil eksperimental yang dilakukannya. Pengertian tidak mengandung prasangka juga mencakup hal lain, yaitu bahwa autoritas itu tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari data-data eksperimentalnya. Bila faktor-faktor itu tidak mempengaruhi autoritas itu, maka pendapatnya dapat dianggap sebagai suatu pendapat yang obyektif.
b. Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
    Dasar kedua yang harus diperhitungkan penulis untuk memperhitungkan penulis untuk menilai pendapat suatu otoritas adalah menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal, pendididkan yang diperolehnya harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan-kegiatan sebagai seorang ahli yang diperoleh melalui pendidikan tadi. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian-penelitian yang dilakukan dan prestasi hasil-hasil penelitian dan hasil pendapatnya akan lebih memperkokoh kedudukannya, dengan catatan bahwa syarat pertama diatas harus juga di perhatikan.
c. Kemashuran dan Prestise
    Faktor ketiga yang harus diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu hanya sekedar bersembunyi dibalik kemasyuran dan prestise pribadi dibidang lain. Apakah ahli itu menyertakan pendapatnya dengan fakta-fakta yang meyakinkan.
d. Koherensi dengan Kemajuan
    Hal keempat yang perlu diperhatikan oleh penulis argumentasi adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dengan kemajuan jaman, atau koheren dengan pendapat atau sikap terahir dalam bidang itu. Pengetahuan dan pendapat terahir tidak selalu berarti bahwa pendapat itulah yang terbaik. Tetapi harus diakui bahwa pendapat-pendapat terahir dari ahli-ahli dalam bidang yang sama lebih dapat diandalkan, karena autoritas-autoritas semacam itu memperoleh kesempatan yang paling baik untuk membandingkan semua pendapat sebelumnya, dengan segala kebaikan dan keburukan atau kelemahannya, sehingga mereka dapat mencetuskan suatu pendapat yang lebih baik, yang lebih dapat di pertanggung jawabkan.
    Untuk melihat bahwa penulis sungguh-sungguh siap dengan persoalan yang tengah diargumentasikan, maka sebaiknya seluruh argumentasi itu jangan didasarkan hanya pada suatu autoritas. Dengan bersandar pada suatu autoritas saja, maka hal itu diperlihatkan bawha penulis karangan telah benar-benar mempersiapkan diri.

keraf,gorys. Argumentasi dan narasi.jakarta,pt gramedia pustaka utama,1981.)

INDUKTIF


Paragraf Generalisasi merupakan proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fakta atau gejala khusus yang diamati lalu ditarik kesimpulan umum tentang sebagian atau seluruh gejala yang diamati itu. Secara umum, generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Paragraf ini memang sulit untuk dipahami sob… untuk itu, mari belajar sama-sama. Didalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh, data statistic, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi penjelasan lebih lanjut.
Paragraf Analogi merupakan proses penalaran yang berdasarkan pada pembagian dan terhadap sejumlah gejala khusus yang memiliki kesamaan, kemudian ditarik kesimpulan. Paragraph ini juga susah untuk dimengerti.
Paragraf Sebab Akibat merupakan penalaran yang dimulai dengan mengemukakan fakta yang berupa sebab dan sampai pada kesimpulan yang merupakan akibat.
Semua paragraph diatas, sangat sulit dimengerti memang. Yang paling mudah dipahami, menurut saya adalah paragraph sebab akibat. Karena mudahnya paragraph ini diawali dengan sebab menuju ke akibat. 

Berikut ini adalah contoh dari paragraf akibat sebab:
" Bencana banjir banyak terjadi dimana-mana sekarang. Bencana banjir tidak hanya melanda daerah dataran rendah yang memang sudah menjadi langganan banjir, namun beberapa daerah di dataran tinggi juga dilanda musibah banjir. Kira-kira 20 tahun yang lalu, Bandung termasuk wilayah yang bebas banjir. Namun apa yang terjadi sekarang? setiap musim hujan tiba dan terjadi hujan deras dalam beberapa jam, sudah bisa dipastikan banyak wilayah di Bandung yang tergenang banjir. Begitu juga dengan beberapa wilayah di Sulawesi yang akhir-akhir ini dilanda banjir bandang. Padahal Sulawesi termasuk wilayah dengan jumlah hutan yang tidak bisa dibilang sedikit. Pembalakan hutan secara liar, pembangunan wilayah yang tidak memperhatikan sistem drainase merupakan dua penyebab utama bencana banjir yang banyak terjadi belakangan ini ."


Contoh paragraf Sebab AkibatKebiasaan untuk membuang sampah harus ditanamkan sejak dini dalam keseharian kita. Karena masayarakat pada umunya masih kurang memiliki kesadaran untuk mencintai dan menjaga serta melestarikan alam lingkungan kita sendiri. Mereka menganggap hal tersebut hanyalah slogan yang tidak perlu diperhatikan. Tanpa rasa bersalah mereka membuang sampah sembarangan sehingga lingkungan sekitar kita menjadi kotor dan tidak sehat. Dan bila musim hujan tiba, akibatnya banjir melanda ibukota. Kalau sudah terjadi seperti itu, maka orang-orang akan menyalahkan oranglain atas kejadian tersebut tanpa mereka sadari kalau bencana itu akibat dari ulah mereka sendiri.


( http://dedisetiawan.com/pengertian-paragraf-induktif-deduktif-generalisasi-analogi-dan-sebab-akibat/) 
(http://carapedia.com/paragraf_akibat_sebab_info1967.html). 
(http://makalahpendidikan.blogdetik.com/contoh-paragraf-sebab-akibat/) 

DEDUKTIF


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proporsi merupakan  proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan consequence (konklusi). Hubungan antara premis dan konklusi disebut dengan konsekuensi.
Penalaran deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Pengertian Pernalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian dilapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Pengertian Premis Mayor dan Premis Minor
Premis mayor adalah pernyataan umum, sementara premis minor artinya pernyataan khusus. Proses itu dikenal dengan istilah silogisme. Silogisme merupakan proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi). Misalnya : “Semua orang akhirnya akan mati” (premis mayor). Hasan adalah orang (premis minor). Oleh karena itu, “Hasan akhirnya juga akan mati” (kesimpulan). Jadi, berfikir deduktif adalah berfikir dari yang umum ke yang khusus. Dari yang abstrak ke yang konkrit. Dari teori ke fakta-fakta.
Jenis Pernalaran Deduktif
Jenis pernalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu:
.1 Silogisme Kategorial
Merupakan silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya Menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Contoh :
Premis Mayor : Tidak ada manusia yang abadi
Premis Minor : Socrates adalah manusia
Kesimpulan : Socrates tidak abadi

Kaedah- kaedah dalam silogisme kategorial adalah :
a)      Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
b)      Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan premis simpulan
Proporsi merupakan kalimat logika atau kalimat pernyataan yang terdiri dari subjek dan predikat yang bisa bernila benar atau salah. Sedangkan premis merupakan dasar penarikan simpulan.
c)      Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
d)     Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negative.
e)      Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
f)       Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
g)      Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
h)      Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.

.2 Silogisme Hipotesis
Merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Menurut Parera (1991: 131) Silogisme hipotesis terdiri atas premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Akan tetapi premis mayor bersifat hipotesis atau pengandaian dengan jika konklusi tertentu itu terjadi, maka kondisi yang lain akan menyusul terjadi. Premis minor menyatakan kondisi pertama terjadi atau tidak terjadi.
Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotesis:
a)    . Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent, seperti:
Jika hujan, saya memakai payung.
Sekarang hujan.
Jadi saya memakai payung.
b)      Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya, seperti:
Bila hujan, tanah akan basah.
Sekarang tanah telah basah.
Jadi hujan telah turun.
c)      Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent, seperti:
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul. Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa, Jadi kegelisahan tidak akan timbul.
d)     Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya, seperti:
Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah Pihak penguasa tidak gelisah. Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan.

Kaedah- kaedah Silogisme Hipotesis
• Mengambil konklusi dari silogisme hipotesis jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini adalah menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah:
a)    Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
b)   Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
c)    Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
d)   Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana
Contoh :
  • Premis Mayor: Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor: Hujan tidak turun
Konklusi : Sebab itu panen akan gagal.
  • Premis Mayor : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Premis Minor : Air tidak ada.
Kesimpulan : Manusia akan kehausan.

.3 Silogisme Akternatif
Merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain. Proposisi minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya. Konklusi tergantung dari premis minornya.
Silogisme ini ada dua macam, silogisme disjungtif dalam arti sempit dan silogisme disjungtif dalam arti luas. Silogisme disjungtif dalam arti sempit mayornya mempunyai alternatif kontradiktif, seperti:
la lulus atau tidak lulus.
Ternyata ia lulus
Jadi, la bukan tidak lulus
Silogisme disjungtif dalam arti luas premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif, seperti:
Xsa di rumah atau di pasar.
Ternyata tidak di rumah.
Jadi, di pasar
Silogisme disyungtif dalam arti sempit maupun arti iuas mempunyai dua tipe yaitu:
1. Premis minornya mengingkari salah satu alternatif, konklusi-nya adalah mengakui alternatif yang lain.
2. Premis minor mengakui salah satu alternatif, kesimpulannya adalah mengingkari alternatif yang lain.
Kaedah-kaedah silogisme alternatif :
  1. Silogisme disyungtif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, apabila prosedur penyimpulannya valid
  2. Silogisme disyungtif dalam arti luas, kebenaran koi adalah sebagai berikut:
a. Bila premis minor mengakui salah satu alterna konklusinya sah (benar)
Contoh :
Rizki menjadi guru atau pelaut.
la adalah guru.
Jadi bukan pelaut
Rizki menjadi guru atau pelaut.
la adalah pelaut.
Jadi bukan guru
b. Bila premis minor mengingkari salah satu a konklusinya tidak sah (salah)
Contoh :
Penjahat itu lari ke Surabaya atau ke Yogya.
Ternyata tidak lari ke Yogya.
Jadi ia lari ke Surabaya. (Bisa jadi ia lari ke kota lain).
Rifki menjadi guru atau pelaut.
Ternyata ia bukan pelaut.
Jadi ia guru. (Bisa jadi ia seorang pedagang)
Contoh :
Premis Mayor : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Premis Minor : Nenek Sumi berada di Bandung.
Kesimpulan : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

.4 Entimen
Entimen atau Enthymeme berasal dari bahasa Yunani “en” artinya di dalam dan “thymos” artinya pikiran adalah sejenis silogisme yang tidak lengkap, tidak untuk menghasilkan pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan dalam sebuah entimem, penghilangan bagian dari argumen karena diasumsikan dalam penggunaan yang lebih luas, istilah “enthymeme” kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan argumen yang tidak lengkap dari bentuk selain silogisme.
Menurut Aristoteles yang ditulis dalam Retorika, sebuah “retorik silogisme” adalah bertujuan untuk pembujukan yang berdasarkan kemungkinan komunikan berpendapat sedangkan teknik bertujuan untuk pada demonstrasi. Kata lainnya, entimem merupakan silogisme yang diperpendek.
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun tulisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
Rumus Entimen:
Premis Mayor : Semua A = B : Pegawai yang baik tidak pernah datang terlambat.
Premis Minor : Nyoman pegawai yang baik.
Simpulan : Nyoman tidak pernah datang terlambat
Entimen : Nyoman tidak pernah datang terlambat karena ia pegawai yang baik

Ciri Pernalaran Deduktif
Beberapa ciri utama dari penalaran deduktif, yaitu :
1. Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar
2. Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.

Minggu, 17 Maret 2013

TUGAS JARINGAN KOMPUTER KE 2

CIRCUIT SWITCHED NETWORK 

Rangkaian masukan disambungkan ke penerima / rangkaian keluaran selama pengalihan informasi, apabila yang dituju sibuk / tidak siap maka hubungan gagal.
Didalam jaringan circuit switching, jalur komunikasi yang tepat dibangun diantara 2 station melewati node / persimpangan jaringan. Jalur adalah suatu rangkaian jaringan fisik yang terhubung diantara node. Pada masing-masing jaringansuatu logical channel dimasukkan ke dalam proses koneksi ini. Data yang dikirimkan oleh sumber station ditransmisikan sepanjang jalur yang tepat secepat mungkin. Pada setiap node, data yang masuk diarahkan / dialihkan ke channel keluar yang tepat tanpa mengalami penundaan sama sekali. Arah komunikasi diwujudkan antara 2 stasiun melalui jaringan node.
Contoh umum : jaringan telephone.  


SWITCHED NETWORK 

·       Switched network, data ditransfer dari sumber ke tujuan melalui hubungan node seri (komunikasi dari titik ke titik / point to point communication = penyampaian informasi dari sumber hanya diberikan kepada 1 penerima). 

PACKET SWITCHED NETWORK
Informasi yang masuk akan disalurkan beberapa saat kemudian. Disini terjadi penyimpanan informasi, baru kemudian disalurkan. Tidak perlu mempergunakan kapasitas transmisi sepanjang jalur melewati jaringan.
Data dikirim dalam serangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan, yang dinamakan paket. Tiap paket melewati jaringan dari node ke node sepanjang jalur yang menghubungkan sumber ke tempat tujuan. Pada setiap node seluruh packe diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke node berikutnya.
Contoh umum : komunikasi dari terminal ke komputer dan komputer ke komputer. 


BROADCAST NETWORK 
·       Broadcast network, terdapat transmitter / receiver yang berkomunikasi melalui medium yang disebar oleh stasiun-stasiun lain (dari satu titik ke segala penjuru). Suatu transmisi dari satu stasiun di-broadcast ke dan diterima oleh semua stasiun lainnya. Contoh sederhana : CB Radio System. Dalam kasus berikutnya data ditransmisikan dalam paket-paket, karena medium dibagi-bagi, maka hanya sutu stasiun pada suatu waktu yang dapat mentransmisi suatu paket. Dan informasi dapat diambil oleh siapa saja.


PACKET RADIO NETWORK
* Packet radio networks, stasiun berada didalam range transmisi satu sama lain dan broadcast (menyiarkan) secara langsung ke satu sama lainnya.  


SATELLITE NETWORKS 
* Satellite networks, data tidak ditransfer langsung dari transmitter ke receiver tetapi di-relay melalui satelit: masing-masing stasiun mentransmisi ke satelit dan menerima dari satelit. 

LOCAL NETWORK 

Local networks, bentuk yang biasa dari broadcasting adalah LAN dan MAN. LAN adalah jaringan komunikasi yang meliputi daerah yang kecil seperti gedung atau bagian kecil dari gedung. MAN meliputi daerah yang lebih luas, seperti antar gedung atau daerah kota. Dalam bus local network, semua stasiun dihubungkan ke kawat biasa atau kabel. Suatu transmisi oleh satu stasiun manapun manapun menyebar pada medium yang panjang dalam kedua arah dan dapat diterima oleh semua stasiun lainnya. Ring network terdiri dari close loop, dengan masing-masing stasiun berhubungan ke elemen repeating (pengulang). Suatu transmisi dari stasiun manapun bersirkulasi mengelilingi ring melalui semua stasiun lainnya dan dapat diterima oleh tiap stasiun selagi melewatinya. 


Kamis, 14 Maret 2013

Tugas 1

JARINGAN KOMPUTER (TUGAS) :

WIRELESS LAN 

WIRED LAN

INFRASTRUCTURE MODE

ADHOC MODE 



Rabu, 16 Januari 2013

KEUNGGULAN & KELEMAHAN HP SMARTPHONE


Keunggulan dan Kelemahan Smartphone Android

Android dan Blackberry adalah dua platform mobile phone yang bersaing ketat di pasar smartphone saat ini. iPhone-nya Apple, gimana? Untuk pasar smartphone di Indonesia, iPhone kurang bisa bersaing. Bukan karena kualitas iPhone jelek (justru sebaliknya), tapi karena harga-nya yang menurut saya kurang bersahabat dengan"dompet" kebanyakan orang Indonesia. 

Harga paling murahnya saja di atas 5 juta rupiah. Sedangkan blackberry dan ponsel Android, walaupun ada juga yang harganya di atas 5 juta, tapi  yang di bawah 5 juta rupiah lebih banyak, bahkan ada yang di bawah 2 juta rupiah. Nah, diantara dua platform tersebut Android yang paling pesat berkembang saat ini terlebih lagi vendor-vendor terkenal seperti Samsung, HTC, Sony Ericsson, LG, Motorola mendukung kehadiran OS (Operating System) Android. Berikut adalah keunggulan dan kekurangannya.



Keunggulan:  
  • Ponsel Android bisa multitasking (menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan)
  • Ada banyak ribuan aplikasi dan games yang siap untuk kita download di ponsel Android (banyak yang free/gratis)
  • Kemudahan dalam Notifikasi – Setiap ada SMS, Email, atau bahkan artikel terbaru dari RSS Reader, akan selalu ada notifikasi di Home Screen Ponsel Android.
  • Android tersedia di berbagai merk ponsel, berbeda dengan OS BB juga Iphone yang hanya terdapat pada ponselnya masing-masing. Artinya jangkauan OS Android lebih luas
  • Tampilan bisa di costum sesuai keinginan penggunanya
  • Memiliki aplikasi-aplikasi canggih yang berguna juga keren
  • Karena Android bersistem open source, sehingga perkembangan OS juga aplikasi terbilang cepat (up to date)
  • Dapat terkoneksi secara terus-menerus, sehingga dapat push email dll.
  • Tidak harus berlangganan pulsa paket seperti BB, sehingga kita bisa lebih hemat
  • Google Maniac – Jika Anda pengguna setia layanan Google mulai dari Gmail sampai Google Reader, Gadget Android telah berintegrasikan dengan layanan Google, sehingga boleh melihat email dan blog anda
  • Terdapat Widget. Dengan adanya Widget di homescreen, sehingga kita bisa mengorientasi berbagai aplikasi di homescreen

Kelemahan: 
  • Connection internet yang berterusan- perlukan setting untuk menggunakan wifi dan langganan panggilan
  • Bagi yang belum terbiasa menggunakan perangkat touchscreen, tentu akan menjadi sedikit kesulitan. Karena kebanyakan ponsel android tidak menggunakan keypad.
  • Masalah yang paling mendasar bagi ponsel Android adalah boros baterai. Sehingga butuh 2-3 kali charge dalam sehari. (mungkin bisa lebih tergantung pemakaian)